Indeks dolar AS (DXY) berpotensi membukukan kenaikan pekan kesepuluh beruntun pada akhir Sesi New York hari Jumat (22/9/2023). Sementara itu, greenback mengokohkan posisinya terhadap berbagai mata uang mayor lain.
Pengumuman suku bunga dari Bank Sentral Swiss (SNB) dan Bank Sentral Inggris (BOE) kemarin meleset dari ekspektasi, sehingga franc Swiss dan pound sterling Inggris ambles. Hasil rapat kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) tadi pagi juga mengecewakan pasar, sehingga USD/JPY mempertahankan posisinya pada kisaran 148.00.
BOJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap -0.1 persen. Mereka juga lagi-lagi menegaskan niat untuk mempertahankan stimulus moneter demi mendorong inflasi mapan pada target 2 persen.
“Kami belum memperkirakan inflasi akan mencapai target harga kami secara stabil dan berkelanjutan,” kata Gubernur BOJ Kazuo Ueda dalam konferensi pers-nya seusai rapat,”Itulah (alasannya) mengapa kita harus mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar dengan sabar. Meski demikian, kita tentu saja akan mengubah kebijakan jika target kita dapat tercapai.”
Sebagian pelaku pasar sebelumnya telanjur mengharapkan akan adanya kisi-kisi untuk perubahan kebijakan. Realisasi yang menyimpang dari ekspektasi itu mengakibatkan nilai tukar yen melemah.
“Saya pikir (pernyataan BOJ) ini agak dovish, dan itulah mengapa kita belum melihat yen melewati level 148,” kata Alvin Tan, kepala strategi FX Asia di RBC Capital Markets.
Sikap BOJ kontras dengan Federal Reserve AS. The Fed tak mengubah suku bunganya pada rapat FOMC pekan ini, tetapi masih terus mempertahankan niat untuk menjaga suku bunga tinggi dalam kurun waktu yang lebih lama.
Kesenjangan dovish-hawkish tersebut menyokong posisi USD/JPY. Namun, USD/JPY juga kekurangan energi untuk melangkah ke area yang lebih tinggi lantaran kekhawatiran terhadap intervensi mata uang. Perlu diketahui, posisi USD/JPY sekarang hanya berjarak 200 pips dari area yang rentan intervensi di atas ambang 150.00.
Para petinggi Jepang semakin menyoroti masalah depresiasi nilai tukar yen. Laporan BOJ hari ini menekankan pentingnya memantau perkembangan nilai tukar di pasar forex. Menteri Keuangan Shunichi Suzuki juga kembali menyampaikan peringatan bahwa pelemahan yen dapat mencederai perekonomian Jepang yang mengandalkan perdagangan luar negeri.