Perilisan dua data ekonomi penting dari Amerika Serikat dan Kanada malam ini (16/5/2023) memicu kemerosotan tajam dalam USD/CAD. Pasalnya, data domestik Kanada menandakan akselerasi inflasi dan data penjualan ritel AS meleset dari ekspektasi.
Data penjualan ritel AS bulan April 2023 yang dirilis malam ini menorehkan pertumbuhan 0.4 persen (month-over-month), padahal konsensus mengharapkan pertumbuhan dua kali lipat lebih cepat sebesar 0.8 persen. Data sebenarnya lebih baik daripada kinerja negatif pada bulan Maret, tetapi menempatkan dolar AS dalam posisi lebih lemah terhadap mata uang lain yang memiliki kondisi domestik lebih baik.
Badan Statistik Kanada melaporkan pertumbuhan inflasi mencapai 0.7 persen (month-over-month) pada bulan April 2023, atau hampir dua kali lipat lebih cepat daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 0.4 persen. Laju inflasi tahunan Kanada juga terakselerasi dari 4.3 persen menjadi 4.4 persen, padahal konsensus sebelumnya mengantisipasi pelemahan ke 4.1 persen.
Data inflasi seperti itu mengisyaratkan peningkatan peluang kenaikan lanjutan suku bunga Kanada dalam bulan-bulan mendatang, meskipun bank sentral Kanada (BoC) telah mensuspensinya beberapa waktu lalu. Tak pelak, dolar Kanada menguat terhadap rival-rival utamanya.
“Data Kanada telah terbukti tangguh sepanjang tahun dan demikian pula dolar Kanada,” kata Adam Button, kepala analis mata uang di ForexLive, “Ada dugaan bahwa inflasi Kanada bergerak otomatis menuju level yang dapat ditolerir, tetapi mungkin hal itu tidak (benar-benar) terjadi.”
“Dengan inflasi tetap kukuh pada level tinggi dan adanya sinyal akselerasi lagi dalam sektor perumahan Kanada, BoC tidak akan bisa memangkas suku bunga tahun ini,” lanjut Button.
Pasar uang sebelumnya memperkirakan suku bunga BoC akan tetap pada tingkat saat ini selama beberapa bulan, kemudian dipangkas sedikit pada akhir tahun –sama seperti ekspektasi pasar untuk suku bunga The Fed. Namun, pasar kini memperkirakan adanya peluang 40 persen untuk kenaikan suku bunga BoC lebih lanjut pada bulan Juli.
Kondisi sektor perumahan termasuk salah satu bahan pertimbangan penting juga dalam pengambilan kebijakan BoC. Sektor perumahan sempat melemah seiring BoC menaikkan bunganya sejak tahun lalu. Namun, data terbaru malah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang dapat mendorong kenaikan inflasi lagi.