Rilis data Nonfarm Payroll (NFP) Amerika Serikat malam ini menunjukkan angka-angka yang jauh melampaui estimasi konsensus sebelumnya. Akan tetapi, dolar AS hanya menguat terbatas terhadap segelintir mata uang mayor. USD/CAD malah ambruk sekitar 0.7 persen sampai level terendahnya dalam dua pekan terakhir.
Laporan tenaga kerja AS malam ini memang ciamik. Namun, data tenaga kerja Kanada tak kalah cemerlang.
Badan Statistik Kanada melaporkan peningkatan ketenagakerjaan sebanyak 41.4k untuk periode April, atau dua kali lipat lebih besar daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 20.0k. Tingkat pengangguran Kanada juga stabil pada 5.0 persen, menepis penurunan sampai 5.1 persen yang diperkirakan oleh konsensus sebelumnya.
“Meskipun kenaikan dalam ketenagakerjaan (Kanada) hari ini cukup sempit dan digerakkan oleh pekerjaan paruh waktu, pasar tenaga kerja jelas sekali lebih kuat dan lebih ketat daripada perkiraan kami di tengah sinyal perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi,” kata Andrew Grantham, ekonom senior CIBC Capital Markets.
Bank of Canada telah mempertahankan suku bunga tetap pada dua rapat kebijakan terakhirnya, setelah sempat menaikkan bunga sebanyak delapan kali beruntun. Langkah ini diambil sehubungan perlambatan laju inflasi dan kekhawatiran resesi.
Badan Statistik Kanada pekan lalu memperkirakan perekonomian Kanada bakal mengalami kontraksi pada Maret, sedangkan pasar tenaga kerja akan melemah seiring dengan perlambatan ekonomi. Sejumlah analis juga mensinyalir pertumbuhan negatif berlangsung selama kuartal kedua sampai kuartal ketiga.
Data tenaga kerja Kanada terbaru yang dirilis malam ini menunjukkan bahwa situasi ekonomi mungkin lebih baik daripada semua perkiraan itu. Seandainya perlambatan ekonomi benar-benar terjadi sekalipun, kemerosotan mungkin tak setajam yang diperkirakan sebelumnya.
Di sisi lain, Amerika Serikat tengah menghadapi ancaman yang lebih menantang dari sektor perbankannya. Setelah beberapa bank terpaksa gulung tikar akibat masalah keuangan di negeri Paman Sam pada bulan lalu, berita negatif kembali menerpa sejumlah bank regional AS. Media massa merumorkan PacWest Bancorp dan Western Alliance tengah mempertimbangkan “langkah penyelamatan strategis”, termasuk menjual sebagian atau keseluruhan bisnis mereka, sehingga memicu aksi jual saham di bursa Wall Street.