USD/CAD Ambruk Akibat Rebound Inflasi Kanada

Kurs Dolar Kanada mendadak menguat pesat dalam perdagangan sesi New York hari Selasa (19/9/2023). Laporan indeks harga konsumen (IHK) terbaru mengungkap terjadinya rebound dalam laju inflasi Kanada, sehingga lagi-lagi memicu kebangkitan spekulasi kenaikan suku bunga.

Duet USD/CAD sempat terperosok sampai level terendah sejak 10 Agustus pada 1.3380. Posisinya termoderasi ke kisaran 1.3430-an saat berita ini ditulis, tetapi pasangan mata uang ini masih bergerak dalam kanal bearish pada timeframe harian.

USDCAD Ambruk Akibat Rebound Inflasi Kanada

Pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan dalam tekanan inflasi global, sehubungan dengan peningkatan harga minyak belakangan ini. Akan tetapi, data inflasi Kanada menunjukkan kenaikan yang jauh lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya.

Badan Statistik Kanada melaporkan CPI utama meningkat 0.4 persen pada bulan Agustus, atau dua kali lipat dari estimasi konsensus. Laju inflasi tahunan pun terkerek dari 3.3 persen menjadi 4.0 persen.

Lebih mengejutkan lagi, laju inflasi inti yang notabene tak memperhitungkan harga BBM juga ikut-ikutan meningkat. CPI Inti tercatat tumbuh dari 3.2 persen menjadi 3.3 persen dalam basis tahunan.

Baca Juga:   BERITA SAHAM SELASA 02/02/2021 - HARGA EMAS ANTAM TURUN Rp1.000 PER GRAM

Andrew Granthan, ekonom di CIBC Bank, mengatakan bahwa tren kenaikan harga-harga ini menyimpang dari target inflasi 2 persen yang diinginkan oleh bank sentral Kanada. Laporan Kebijakan Moneter BoC pada bulan Juli hanya memperkirakan laju inflasi sebesar 3.3 persen.

“Oleh karena itu, Bank (BoC) akan mengambil beberapa keputusan sulit pada pertemuan-pertemuan mendatang. Terhentinya perekonomian di kuartal kedua dan sedikitnya peningkatan dalam tingkat pengangguran merupakan indikator bahwa surplus permintaan telah berkurang, sehingga akan memberikan alasan bagi para pengambil kebijakan bahwa inflasi akan turun di masa depan, tetapi mereka perlu menyeimbangkannya dengan bukti bahwa tekanan inflasi saat ini masih lebih kuat daripada perkiraan sebelumnya,” kata Grantham.

BoC terakhir kali menggelar rapat kebijakan pada tanggal 6 September dengan hasil suku bunga tetap pada tingkat 5.0 persen, sambil menekankan bahwa keputusan berikutnya akan tergantung pada data. Pengumuman suku bunga berikutnya pada 25 Oktober berpotensi memicu gejolak di pasar, khususnya apabila data-data ekonomi mendatang terus memberikan kejutan di luar dugaan para pengambil kebijakan.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.