Strategi Investasi Jangka Panjang Bagi Orang Awam

Kita pasti sudah banyak mengetahui bahwa investasi penting untuk dilakukan demi masa depan yang lebih baik. Tetapi dengan banyaknya pilihan investasi di jaman sekarang ini tentu bukan hal yang mudah menentukan investasi yang sesuai bagi kita. Bila Anda tak menguasai keadaan pasar masih cukup sulit untuk menyelesaikan persoalan ini walaupun Anda rajin mencari informasi detail mengenai peluang investasi termasuk strategi investasi jangka panjang.

investasi jangka panjang

strategi investasi jangka panjang

Kita mungkin masih mengingat bahwa krisis keuangan dan ekonomi global telah membawa dampak besar pada pasar keuangan makro termasuk menurunnya tingkat kepercayaan para investor. Di berbagai negara, termasuk di tanah air pasar saham mengalami colaps sehingga para investor mengalami kerugian besar akibat penurunan pasar modal secara drastis.

Pada kondisi demikian banyak cara yang dilakukan oleh investor seperti, menjual saham secepat mungkin, mempertahankan sahamnya, bahkan ada pula yang menambah jumlah investasinya. Lalu bagaimana sesungguhnya strategi investasi jangka panjang yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan ini? Tentu tak ada jawaban yang pasti atas kasus ini, melainkan sangat tergantung pada kebutuhan para investor sesuai dengan investasinya atau pun alasan melakukan investasi.

Paling sedikit ada 3 langkah atau opsi yang dapat dilakukan oleh para investor, yaitu, bertahan atau hold sebagai langkah pertama, rebalancing atau menambah investasi sebagai langkah kedua, dan sebagai langkah terakhir adalah cut loss atau menjual. Saat keadaan pasar tengah menurun idealnya investor tak perlu panik. Apalagi jika tujuan mereka adalah melakukan investasi jangka panjang sehingga dapat mempertimbangkan untuk menanamkan dana. Investasi jangka panjang yang dimaksud di sini adalah dengan jangka waktu paling sedikit 10 tahun.

Catatan sejarah menyatakan bahwa investasi saham berpotensi untuk memberikan return atau imbal balik yang lebih bagus bila dibandingkan dengan investasi deposito untuk periode investasi jangka panjang. Di tahun 1998, di mana krisis ekonomi parah melanda tanah air dan dunia terjadi penurunan perekonomian secara drastis dengan suku bunga SBI (Suku Bunga Bank Indonesia) mencapai 28.20%. Suku bunga deposito bahkan mencapai hingga angka 70%.

Baca Juga:   Cara Memulai Bisnis Online dari Nol

Inflasi saat itu juga mencapai 6.59%. IHSG sepanjang tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 52.08%. Investasi pada saham jauh lebih tinggi bila dibandingkan produk yang lain berdasarkan perhitungan nilai imbal balik selama 9 tahun. Dalam jangka waktu tersebut return untuk investasi pada SBI sebesar 180.93% sementara pada saham sebesar 583.54%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa investasi saham memang berpeluang memberikan lebih banyak keuntungan.

Dengan demikian jika berpedoman kepada perkembangan dan sejarahnya maka saran bagi investor jangka panjang sebaiknya adalah tak terlalu khawatir dengan beragam pemberitaan yang terdapat di media massa. Berita-berita mengenai penyertaan reksa dana atau penarikan seharusnya bukanlah hal yang dapat mempengaruhi investor. Berita-berita ekonomi demikian seharusnya tak menjadi indikator yang sesuai bagi para investor jangka panjang. Selain di tanah air, di negara-negara lain sekalipun para investor produk sejenis reksa dana juga mempunyai pertimbangan yang demikian. Mereka tak akan terpengaruh oleh penarikan atau pendaftaran reksa dana.

Salah satu strategi investasi jangka panjang yang dapat dilakukan oleh investor adalah dengan memperhatikan manajer investasi, yang meliputi pengawasan tentang kepercayaan, reputasi, kinerja, dan fundamentalnya. Meskipun demikian diversifikasi investasi juga merupakan hal yang tak kalah penting. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan resiko investasi atau dampak investasi. Investor dapat melakukan investasi pada deposito sebesar 80% sementara sisanya dapat dialokasikan untuk membeli saham. Investasi saham yang dimaksud di sini tentu merupakan investasi jangka panjang yaitu selama 5 tahun. Anda juga dapat melakukan hal yang sebaliknya.

Baca Juga:   Analisa Teknikal Saham Pakuwon Jati (PWON) 16 Jan 2017 (Tekanan Trader)

Salah satu hal yang perlu diperhatikan investor adalah manajer investasi yang akan mengelola uang tersebut. Penilaian perlu dilakukan dari aspek kinerja, personalitas, reputasi, maupun track record. Namun, pilihan diversifikasi investasi tidak kalah pentingnya. Artinya, anda sebagai investor tidak dianjurkan melakukan investasi di satu jenis saja. Sebagai contoh, anda bisa menginvestasikan 80 persen uang anda untuk deposito dan sisanya untuk saham. Dengan demikian, anda bisa meminimalisir resiko kerugian dan kehilangan uang anda secara keseluruhan.

Ketika terjadi suatu kondisi di mana salah satu porsi portofolio berkurang maka investor pun harus mengalihkan investasi. Misalnya, pada kondisi harga saham tengah jatuh sehingga portofolio bursa efek menjadi 10% sementara deposito mencapai 90%. Pada umumnya strategi investasi jangka panjang investor di akhir tahun adalah penarikan dana sebesar 10% dari dana deposito dan ditanamkan kembali kepada investasi saham sehingga jumlahnya akan kembali seimbang yaitu 80:20. Jika investor menggunakan investasi berimbang pada umumnya imbal balik akan berpeluang lebih besar.

Jenis-jenis investasi jangka panjang

Sebelum memutuskan untuk memilih investasi jangka panjang yang sesuai bagi Anda sebaiknya tentukan dahulu tujuan keuangan jangka panjang yang ingin Anda peroleh. Mungkin untuk biaya pendidikan buah hati, biaya menunaikan ibadah haji, atau biaya pensiun di masa tua Anda nanti. Tujuan-tujuan keuangan ini sangat cocok untuk investasi jangka panjang yang Anda rencanakan. Investasi jangka panjang dapat didefinisikan sebagai investasi yang dananya baru akan dipergunakan dalam jangka waktu paling sedikit 5 tahun.

Baca Juga:   Analisa Teknikal Saham Sepatu Bata (BATA) 2 Feb – 7 Feb 2017 (Tekanan Trader)

Produk investasi yang selama ini banyak dipilih untuk jangka panjang adalah adalah properti, pasar saham, dan pasar modal. Agar memperoleh hasil yang memuaskan idealnya para calon investor memilih investasi jangka panjang dan bersabar menunggu investasinya membuahkan hasil. Jangan sampai Anda memilih produk jangka investasi jangka pendek untuk memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. Atau bila Anda merasa jangka waktu investasi terlalu lama, Anda dapat mencoba investasi jangka menengah dengan produk berupa investasi emas dan obligasi. Membeli properti berupa rumah juga cocok digolongkan sebagai investasi jangka menengah.

Banyak investor profesional yang merekomendasikan investasi saham sebagai investasi jangka panjang dengan jangka waktu yang beragam. Jangka waktu tersebut misalnya adalah 1 hingga 5 tahun atau 5 tahun ke atas. Jika memilih investasi ini Anda dapat menargetkan tujuan keuangan Anda sebagai investasi jangka panjang atau menengah. Bila mempunyai modal yang mencukupi Anda dapat memilih properti sebagai investasi Anda. Misalnya Anda dapat membeli satu atau beberapa properti kemudian sewakan properti milik Anda tersebut atau bahkan menjualnya saat butuhkan dana segar. Secara sederhana demikianlah mekanisme investasi properti yang dapat Anda coba.

Salah satu strategi investasi jangka panjang yang seharusnya selalu Anda lakukan adalah mempelajari terlebih dahulu profil suatu investasi yang ditawarkan kepada Anda atau yang menjadi incaran Anda. Dengan demikian Anda akan mengetahui secara pasti peluang profit yang Anda perolah dan resiko kerugian yang mungkin harus Anda tanggung. Jangan terburu-buru tergiur dengan penawaran investasi yang menjanjikan profit besar secara konsisten karena bisa jadi itu merupakan kedok penipuan. Nah, semoga bermanfaat!

Silahkan beri rating artikel ini:

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...
Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.