Sinyal Kemunduran Ekonomi Inggris Kian Kentara, Pound Merana

Pasangan mata uang GBP/USD terkekang pada kisaran terendah satu tahun di sekitar level 1.3200 selama dua hari terakhir. Pound sterling juga terpuruk terhadap euro dan yen. Publikasi data Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris hari ini (10/12/2021) tak mampu mengatrol Sterling, karena angka aktual meleset jauh dari prakiraan konsensus sebelumnya.

Sinyal Kemunduran Ekonomi Inggris Kian Kentara Pound Merana

Data PDB Inggris bulan Oktober 2021 menampilkan pertumbuhan sebesar 0.1 persen saja. Padahal, konsensus mengharapkan perekonomian melaju 0.4 persen setelah meningkat 0.6 persen pada bulan September. Pertumbuhan PDB secara year-on-year juga melorot dari 5.3 persen menjadi 4.6 persen pada kuartal pertama, menepis ekspektasi konsensus untuk kenaikan 6.6 persen.

“Angka GDP yang mengecewakan ini menawarkan gambaran yang kompleks dengan isu rantai pasokan, kekurangan karyawan, dan kenaikan harga-harga terus menghalangi produktivitas. Semua ini telah mengakibatkan kelemahan pada bidang-bidang penting seperti konstruksi, manufaktur, dan hospitality, serta kekhawatiran tambahan bahwa angka-angka ini hadir menjelang pembatasan virus korona terbaru di musim dingin yang berisiko mengekang aktivitas (ekonomi) lebih lanjut,” kata Mike Owens dari Saxo Markets.

Baca Juga:   Harga Minyak Jatuh Meskipun Konflik AS - Iran Berlanjut

Sejumlah analis khawatir kalau data-data ekonomi Inggris mendatang bakal semakin melambat, khususnya untuk periode Desember dan Januari. Pasalnya, pemerintah Inggris kemarin baru saja mengumumkan pemberlakuan Plan B berupa pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka menanggulangi penyebaran gelombang baru COVID-19. Bank sentral Inggris (BoE) agaknya juga tak mungkin menaikkan suku bunga di tengah situasi seperti ini.

“Perubahan kebijakan BoE yang hawkish mungkin butuh waktu lebih lama untuk terwujud, sebagian karena potensi pertumbuhan negatif akibat Omicron. Skenario dasar kami adalah untuk BoE memulai normalisasi kebijakan suku bunga pada Februari 2022. Sementara itu, GBP/USD menghadapi risiko penurunan tambahan,” kata Elias Haddad, pakar strategi mata uang di CBA.

Meski demikian, tak semua analis sependapat. David Page dari AXA Investment Managers menilai BoE telah memberikan sinyal jelas tentang urgensi pengetatan kebijakan moneter. Karenanya, Page memandang BoE berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 0.15 persen pada pengumuman kebijakan minggu depan sambil menjelaskan bahwa kenaikan lebih lanjut akan tergantung perkembangan virus di masa depan.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.