Menukiknya kondisi perbankan AS beberapa waktu belakangan ini membuat nilai tukar BTC melambung tinggi. Meski sempat berada di atas angin, harga BTC diperkirakan terjun bebas.
Spekulasi mengenai masa depan BTC ini diungkapkan oleh para pakar kripto bersamaan dengan harga BTC terpantau mulai mendekati nilai dukungan untuk jangka panjang.
Seperti yang diketahui bersama, diperkirakan nilai dukungan jangka panjang atau nilai kritis dari BTC ini berada pada kisaran 25.000 USD.
Hal inilah yang menjadi perbincangan serius para trader dalam beberapa waktu belakangan ini sembari mencari cara untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil.
Potensi Harga BTC Mengalami Penurunan
Tentu saja apa yang diperkirakan oleh para trader ini bukan sekedar isapan jempol belaka. Pasalnya terdapat beberapa faktor yang mengarah ke penurunan harga BTC.
Faktor pertama adalah ketidakjelasan regulasi di AS terkait dengan perusahaan penambang kenamaan, Marathon Digital.
Marathon Digital diketahui sudah mendapatkan surat perintah penyidikan yang dikeluarkan oleh SEC. Hal ini terkait dengan kecurigaan jika Marathon Digital melanggar hukum.
Terdapat juga kekhawatiran atas pengajuan perlindungan terhadap kebangkrutan yang dikeluarkan oleh Genesis Capital yang merupakan anak perusahaan Digital Currency Group (DCG).
Di sisi lain, penguatan yang dibukukan oleh Dolar AS turut menekan nilai tukar dari BTC yang harus terkoreksi sebesar 7,2 persen.
Dari data terbaru, nilai tukar BTC untuk saat ini diperdagangkan pada 26.454 USD dengan volume BTC yang diperdagangkan menyentuh nilai 18,4 miliar USD.***