Beberapa bank sentral utama akan menggelar rapat kebijakan dalam pekan depan, termasuk Federal Reserve AS dan Bank of Japan (BoJ). Konsekuensinya, USD/JPY berisiko mengalami gejolak tajam maupun perubahan tren yang krusial. Berikut ini beberapa hal yang penting untuk diketahui trader menjelang peristiwa-peristiwa penting tersebut.
USD/JPY telah meniti tren bullish kembali sejak Februari lalu hingga menghuni kisaran 140.00-an sejak akhir Mei sampai sekarang. Reli terjadi meskipun kondisi ekonomi Jepang membaik, karena perbedaan arah kebijakan suku bunga AS dan Jepang terlalu tajam.
Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga berulang kali sejak tahun lalu hingga mencapai salah satu tingkat tertingginya dalam sejarah. Di sisi lain, BoJ bersikukuh mempertahankan bunga pada tingkat -0.1 persen. Situasi seperti ini jelas lebih menguntungkan bagi USD daripada JPY.
Data-data ekonomi Jepang belakangan ini terakselerasi, termasuk laju inflasi. Namun, BoJ ingin memastikan keberlanjutan tren tersebut sebelum mengubah kebijakan moneter.
“Pemulihan domestik (Jepang) meluas secara bertahap dari layanan konsumen terkait turisme ke seluruh perekonomian. PMI Manufaktur dan Jasa kini melaporkan terjadinya kenaikan permintaan domestik,” kata Duncan Wrigley, kepala ekonom Asia Pasifik di Pantheon Macroeconomics, “Tetapi inflasi konsumen yang tinggi adalah beban bagi belanja konsumsi, dan gaji riil terus menurun. Kami pikir BoJ akan mempertahankan pengaturan kebijakan pada (rapat) 16 Juni, dengan mempertimbangkan risiko pengetatan yang terlalu dini, mengingat outlook global yang suram untuk paruh kedua (tahun 2023).”
“Data gaji Jepang yang mengecewakan telah mengurangi risiko perubahan hawkish dalam kebijakan BoJ pada (rapat) 15-16 Juni, dengan implikasi negatif bagi JPY,” catat Shahab Jalinoos, kepala strategi forex di Credit Suisse, dalam catatan hasil risetnya kemarin, “Kami memperkirakan BoJ akan cukup puas menyaksikan perkembangan saat ini alih-alih mensinyalkan kebijakan yang lebih ketat.”
Ini berarti pergerakan USD/JPY ke depan berpotensi tetap bullish, kecuali jika Federal Reserve AS memberikan kejutan dovish yang mengecewakan di mata pelaku pasar. Konsensus saat ini memperkirakan The Fed tak akan mengubah kebijakan dalam rapat pekan depan, tetapi menaikkan bunganya lagi pada rapat Juli.