Pasangan mata uang EUR/USD kemarin berhasil bertengger di atas ambang 1.1000 yang telah menjadi level resistance kunci selama beberapa bulan terakhir. Namun, posisinya jatuh lagi ke kisaran 1.0980 dalam perdagangan sesi New York hari Jumat (14/4/2023) seusai pidato seorang pejabat The Fed.
Dua faktor berkontribusi dalam kejatuhan EUR/USD kali ini. Pertama, minat beli aset safe haven meningkat setelah perilisan data penjualan ritel AS memicu kekhawatiran terhadap ancaman resesi. Kedua, seorang pejabat The Fed mengungkapkan niat untuk menaikkan suku bunga beberapa kali lagi dalam bulan-bulan mendatang.
Gubernur Federal Reserve, Christopher Wallet, mengatakan bahwa pelaku pasar kemungkinan terlalu meremehkan prospek suku bunga. Ia menilai laju inflasi masih terlalu tinggi dan membutuhkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Saya menerjemahkan data-data ini sebagai indikasi bahwa kita belum mencapai kemajuan yang berarti dalam target inflasi kita, sehingga meninggalkan saya di tempat yang sama dengan prospek ekonomi saya pada rapat FOMC terakhir, dan pada jalur yang sama untuk kebijakan moneter,” kata Waller mengenai data inflasi AS terbaru, “Kondisi keuangan belum diketatkan secara signifikan, pasar tenaga kerja terus tangguh dan cukup ketat, dan inflasi jauh di atas target, sehingga kebijakan moneter perlu diketatkan lebih lanjut.”
“Implikasi lain dari outlook saya dan kemajuan yang lambat belakangan ini adalah, untuk saat ini, kebijakan moneter harus tetap ketat dalam periode waktu yang cukup lama, dan lebih lama daripada yang diperkirakan pasar,” lanjut Waller.
Gubernur Waller menandai beberapa data sebagai faktor yang memengaruhi keputusan suku bunganya bulan depan, termasuk data-data dari sektor perumahan dan pendapatan personal. Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa adanya tanda “penurunan permintaan”, bunga kemungkinan perlu naik lebih tinggi lagi.
EUR/USD sebelumnya reli dengan pesat sehubungan dengan asumsi bahwa Federal Reserve bakal memangkas suku bunga beberapa kali pada paruh kedua tahun ini, sementara bank sentral Eropa (ECB) masih terus mengetatkan kebijakannya. Namun, pernyataan Waller meyakinkan sebagian pelaku pasar bahwa The Fed tak akan memangkas bunga sebelum laju inflasi benar-benar jatuh ke target bank sentral pada tingkat 2 persen.