Forex Trading merupakan salah satu alternatif menghasilkan uang dari aktivitas online yang paling prospektif. Sayangnya, banyak sekali kesalahpahaman tentang Forex Trading tersebut. Kebanyakan orang mengira keuntungan dari Forex Trading itu dapat diperoleh hanya dengan mengunduh aplikasi, setor modal, mulai trading, lalu langsung panen dolar. Padahal realita sesungguhnya tidak sesederhana itu.
Calon trader pemula direkomendasikan untuk mempelajari seluk beluk Forex Trading terlebih dahulu sebelum mengunduh aplikasi trading maupun setor modal. Mengapa demikian? Hal ini penting agar trader terhindar dari jebakan para penipu yang bergentayangan di dunia maya, serta mampu mengambil keputusan trading yang benar-benar menguntungkan.
Forex Trading dapat menghasilkan keuntungan berlipat ganda, tetapi hanya bagi mereka yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar saja. Tanpa pembelajaran memadai, aktivitas trading bisa jadi malah menimbulkan kerugian semata bagi siapa pun yang menjalaninya. Untuk itu, artikel ini akan mengulas secara ringkas apa saja hal pokok yang harus diketahui oleh calon trader pemula agar bisa sukses dalam forex trading.
Apa Itu Forex Trading ?
Forex Trading adalah aktivitas jual-beli valas (valuta asing) dengan menggunakan margin (leverage) dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar (kurs). Definisi Forex Trading ini boleh jadi mirip dengan bisnis penukaran valas yang lazim dilakukan oleh money changer atau perbankan, tetapi realisasinya berbeda. Dalam Forex Trading, ada aspek margin (leverage) yang memungkinkan trader memulai bisnis dengan modal lebih kecil dan trader tidak harus memiliki valas secara fisik.
Baca Juga: Apa itu Spread, Pips, Lot, Margin dan Leverage dalam Trading Forex ?
Pada prakteknya, Forex Trading dilakukan dengan melakukan buy (beli) atau sell (jual) terhadap suatu pasangan mata uang tertentu. Pasangan mata uang yang populer untuk diperjualbelikan antara lain EUR/USD (Euro-Dolar AS), GBP/USD (Pound Inggris-Dolar AS), USD/JPY (Dolar AS-Yen Jepang), AUD/USD (Dolar Australia-Dolar AS), dan masih banyak lagi. Trader juga memiliki pilihan untuk jual-beli jenis aset keuangan lain seperti XAU/USD (Gold-Dolar AS), XAG/USD (Silver-Dolar AS), indeks Dow Jones, indeks Hang Seng, indeks KOSPI, dan lain-lain.
Mata uang yang terletak paling depan disebut sebagai “Base Currency“, sedangkan mata uang di belakang disebut sebagai “Quote Currency“. Nilai tukar keduanya dapat dipantau pada sebuah grafik secara online dan real-time. Apabila garis pada grafik bergerak naik, berarti Base Currency menguat dan Quote Currency melemah. Sebaliknya, jika garis pada grafik bergerak turun, berarti Base Currency melemah dan Quote Currency menguat. Sangat menarik, bukan!?
Trader forex mengemban tugas utama untuk menganalisis kondisi pasar saat ini dan memprediksi apakah pergerakan grafik selanjutnya akan naik atau turun. Jadi, trader tidak bisa sekedar klik-klik buy/sell secara asal-asalan saja. Trader harus memiliki wawasan terlebih dahulu mengenai bagaimana cara menganalisis kondisi pasar dan memprediksi pergerakan harga. Setelah itu, barulah ia akan dapat memperoleh keuntungan dari fluktuasi nilai tukar.
Ada dua cara paling umum untuk menganalisis kondisi pasar dan memprediksi pergerakan nilai tukar dalam Forex Trading, yaitu dengan menelitik aspek fundamental dan teknikal. Berikut ini penjelasan sekilas mengenai keduanya:
- Analisis Fundamental: Trader berfokus pada proyeksi dampak data ekonomi dan situasi politik, sosial, atau keamanan yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, seperti PDB, inflasi, tingkat pengangguran, penjualan ritel, neraca perdagangan, produksi industri, pemilu, peperangan, dlsbg.
- Analisis Teknikal: Trader mempergunakan rumus matematis dan prinsip statistika untuk menilai grafik nilai tukar saat ini dan memprediksi arah pergerakannya ke depan. Analisis teknikal lazim memanfaatkan grafik Candlestick yang dipasangi indikator teknikal. Beberapa indikator yang sering dipergunakan antara lain Moving Averages, RSI, Stochastic, MACD, dll.
Ada trader yang berfokus pada salah satu cara analisis saja. Namun, trader profesional dan berpengalaman biasanya memahami kedua cara analisis tersebut sekaligus. Calon trader pemula juga sebaiknya mengenali dasar-dasar kedua analisis itu, agar mendapatkan gambaran lebih komplit tentang kondisi pasar dan mampu memprediksi arah pergerakan kurs secara lebih akurat.
Jam Buka Pasar Forex
Pasar forex berskala internasional. Pelaku pasar bukan hanya dari satu negara tertentu saja, melainkan lintas negara. Diantaranya ada pemerintah, bank sentral, perusahaan ekspor-impor dan berbagai bidang lain, bank investasi dan lembaga keuangan lain yang benar-benar membutuhkan valas dalam aktivitas bisnis mereka. Ada pula trader forex umum seperti kita yang hanya berkeinginan untuk mendapat keuntungan dari fluktuasi nilai tukar valas saja.
Karena berlangsung dalam skala internasional, maka perdagangan Forex terjadi di luar bursa (over-the-counter) dan tidak terpusat pada suatu bursa tertentu. Perdagangan Forex berlangsung dalam jaringan global yang melibatkan pengiriman dana (transfer payment) antara banyak sekali bank-bank dan lembaga keuangan. Hal ini melahirkan satu ciri khas pasar Forex yang tidak ada duanya, yakni: buka 24 jam.
Ya, jam buka pasar forex adalah 24 jam non-stop sejak Senin pagi hingga Sabtu pagi Waktu Indonesia Barat (WIB) atau GMT+7. Dimulai dari dibukanya bank-bank Australia pada pukul 4.00 WIB, dilanjutkan dengan pembukaan bank-bank di Jepang pada pukul 07.00 WIB. Ketika pasar Australia ditutup pada pukul 14.00 WIB, Jepang masih buka hingga pukul 16.00 WIB. Sementara itu, pasar London dibuka pukul 13.00 WIB hingga 22.00 WIB, sedikit bertumpukan (overlap) dengan pasar Jepang pada pembukaan dan dengan pasar Amerika yang beroperasi antara pukul 20.00-05.00 WIB.
Bagi trader, operasional pasar forex yang 24 jam ini jelas sangat menguntungkan. Ini artinya, kita bisa bertransaksi kapan saja tanpa batasan waktu. Seorang karyawan yang terikat jam kerja 09.00-17.00 bisa menjadwalkan trading forex pada malam atau dini hari. Seorang ibu rumah tangga bisa mengatur trading ketika anak-anak bersekolah. Ini merupakan salah satu keuntungan Forex Trading.
Keuntungan dan Resiko Bisnis Forex Trading
Dari ulasan sebelumnya, Anda tentu telah memahami sedikit tentang apa itu Forex Trading dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan darinya. Sekarang pertanyaannya, mengapa kita mesti trading? Keuntungan apa saja sih yang akan kita dapatkan? Dan adakah resiko dalam bisnis Forex Trading yang perlu diwaspadai?
Aktivitas bisnis apa pun pasti memiliki potensi keuntungan dan risiko kerugian. Tak terkecuali, bisnis Forex Trading juga mengandung keunggulan dan risiko tersendiri. Sebelum telanjur menanamkan modal untuk menyelami bisnis ini, sebaiknya Anda memahaminya baik-baik agar siap menghadapi segala tantangan ke depan.
Ada lima keuntungan bisnis Forex yang menjadikannya sangat prospektif. Kelima keuntungan itu adalah skala pasar yang sangat besar, order trading bebas antrian, fleksibilitas waktu dan lokasi trading, syarat modal rendah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
- Skala Pasar Forex Sangat Masif
Tahukah Anda, Forex merupakan pasar keuangan dengan likuiditas terbesar di dunia. Arus dana yang beredar dalam pasar forex setiap hari mencapai XXX. Sungguh fantastis dan luar biasa, bukan!? Tak ada bisnis lain dengan arus dana sebesar ini.
Skala pasar Forex yang sangat masif ini menunjukkan besarnya potensi keuntungan yang bisa diperoleh trader. Memang terlalu ambisius untuk menargetkan profit hingga jutaan atau miliaran Dolar AS. Namun, para trader profesional bisa menghasilkan profit antara 10-30 persen per bulan dalam kondisi pasar yang mendukung.
- Order Forex Trading Bebas Antrian
Apakah Anda pernah trading saham? Dalam trading saham, setiap order (pesanan) trader akan masuk dalam antrian untuk menunggu hingga muncul harga dan volume bid/offer yang cocok. Oleh karena itu, order trader belum tentu dapat direalisasikan dengan cepat. Bahkan bisa saja keinginan trader untuk membeli suatu saham terpaksa gagal karena tak ada harga yang cocok. Nah, situasi seperti itu tidak akan terjadi pada pasar Forex, karena semua order akan langsung dieksekusi tanpa antrian.
Likuiditas di pasar Forex sangat besar (lihat skala pasar Forex dalam poin sebelumnya). Transaksi valas di seluruh dunia juga terjadi secara terus menerus. Oleh karena itu, perdagangan valas berlangsung tanpa antrian. Order beli maupun jual akan langsung terlaksana secara online.
- Fleksibilitas Waktu dan Lokasi Forex Trading
Kemajuan teknologi berjasa besar dalam menghadirkan kapabilitas Forex Trading seperti saat ini. Trader tak perlu lagi membeli monitor dan CPU yang merepotkan untuk trading secara online, melainkan cukup mengunduh dan memasang aplikasi trading mobile pada telepon seluler masing-masing. Selanjutnya, trading dapat dilakukan di mana saja, kapan saja.
Aplikasi trading mobile menyediakan fasilitas hampir sama dengan software trading biasa (Metatrader). Trader dapat menggunakannya untuk memantau pergerakan harga, melakukan analisis pasar, mengirim order beli/jual, juga mengikuti perkembangan histori dan saldo akun setiap saat. Sangat praktis sekali. Kita bahkan bisa memanfaatkan waktu luang seperti istirahat makan siang atau macet di jalan raya untuk menghasilkan uang dari Forex Trading.
- Forex Trading Dapat Dimulai Dengan Modal Sangat Rendah
Berapa besar sih modal yang diperlukan untuk mulai trading? Sebelum mulai trading, barangkali ada orang-orang yang membayangkan kalau ini merupakan aktivitas orang kaya berduit, sehingga butuh modal besar. Padahal, Forex Trading dapat dimulai dengan modal serendah 50-200 Dolar AS. Atau dengan kata lain, setara dengan Rp700.000-2.800.000 saja berdasarkan kurs Rupiah saat ini.
Baca Juga: Berapa Sih Modal Awal Trading Forex yang ideal ?
Di luar modal uang tersebut, calon trader hanya membutuhkan gadget berupa ponsel atau laptop/PC dan koneksi internet yang andal. Spesifikasi gadget pun tak perlu terlalu tinggi, pokoknya asalkan dapat mengoperasikan aplikasi trading dengan lancar saja (layar ponsel minimum 6 inch dan RAM minimum 2 GB). Boleh jadi, prasyarat ini pun sudah ada di genggaman tangan Anda.
- Forex Trading Dapat Dilakukan Oleh Siapa Saja
Syarat modal awal sangat rendah. Sarana yang dibutuhkan mudah diperoleh. Waktu trading bisa kapan saja. Potensi profit sangat besar. Hmm, bisnis Forex Trading ini memang sangat menggiurkan. Namun, apakah kita bisa sukses dalam bisnis ini? Jawabannya, ya, semua orang bisa sukses dalam bisnis ini.
Tak ada halangan apa pun untuk mulai trading. Siapa pun bisa sukses dalam bisnis ini, baik mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan kantoran, guru, dokter, programmer, atau profesi apapun yang Anda jalani saat ini. Akan tetapi, sebaiknya jangan buru-buru meninggalkan pekerjaan sekarang demi Forex Trading. Ingat, Forex Trading dapat dilakukan kapan saja. Jadi, pada tahap awal, mulailah bisnis Forex sebagai sampingan dahulu sembari mempelajari seluk-beluknya.
Sampai berapa lamakah kita perlu belajar Forex Trading? Pembelajaran bisa berlangsung seumur hidup, karena situasi pasar terus berkembang. Namun, pokok penting dalam proses belajar ini adalah mengasah kemampuan trader untuk menanggulangi empat resiko utama dalam bisnis Forex, yakni volatilitas, margin (leverage), psikologis trader, dan kredibilitas broker.
Keempat resiko Forex Trading itu jarang diketahui oleh pemula, jadi Anda perlu menyimak uraian berikut dengan cermat:
- Resiko Volatilitas
Volatilitas terwujud dalam bentuk pergolakan nilai tukar naik-turun setiap hari di pasar Forex. Berkat pergolakan harga ini, kita dapat memperoleh keuntungan. Bayangkan jika nilai tukar tidak berubah sama sekali, maka tidak akan ada peluang profit juga. Namun, pergolakan harga ini juga menimbulkan resiko, khususnya apabila nilai tukar bergerak ke arah yang tidak sesuai dengan prediksi kita.
Untuk mensiasati resiko Forex yang satu ini, trader harus selalu siap menghadapi kemungkinan rugi dengan menetapkan Stop Loss (SL). Stop Loss ini dapat dipasang secara otomatis pada aplikasi trading forex atau level harga tertentu di mana posisi trading akan langsung ditutup dalam kondisi rugi. Awalnya, Anda mungkin merasa menyesal. Namun, lebih baik rugi terbatas daripada rugi lebih besar.
- Resiko Margin (Leverage)
Forex Trading termasuk dalam kelompok aktivitas perdagangan dengan leverage, yaitu kegiatan investasi di mana sang trader tidak perlu menyediakan keseluruhan modal yang dibutuhkan, karena broker akan meningkatkan modal secara proporsional berdasarkan dana tertentu (margin) yang diberikan. Umpamanya broker menyediakan leverage sebesar 1:100, maka trader yang memiliki modal sebesar 50 dolar AS saja akan dapat bertransaksi seolah-olah ia memiliki modal sebesar 5000 dolar AS (hasil dari perhitungan 50×100).
Hal ini sangat menguntungkan, karena kita jadi tak perlu menyediakan modal terlalu besar untuk mulai bisnis Forex Trading. Akan tetapi, profit (keuntungan) maupun loss (kerugian) yang dialami akan diperbesar maupun diperkecil secara proporsional juga. Akibatnya, trader bisa saja rugi lebih besar daripada modal awal. Trader perlu mengendalikan manajemen risiko dan money management dalam akun agar tidak sampai menghadapi situasi ini.
- Resiko Kredibilitas Broker
Broker Forex berperan penting sebagai perantara yang menghubungkan trader (kita) dengan jaringan pasar Forex. Broker Forex yang amanah dan terpercaya semestinya menjalankan tugas tanpa intervensi atau manipulasi. Akan tetapi, bisnis Forex yang bersifat online telah mendorong munculnya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menjebak korbannya dengan mengaku-aku sebagai broker.
Modus penipuan berkedok broker forex ini sangat sering terjadi. Beberapa tanda-tandanya:
- Para penipu biasanya menjanjikan profit luar biasa tinggi, padahal broker bonafide tidak bisa menjamin profit. Ingat, broker hanya berperan sebagai perantara. Trading untung atau rugi itu akan tergantung pada kemampuan trader saja.
- Para penipu itu kemungkinan menampilkan fasilitas trading yang canggih agar orang-orang tertarik, tetapi mereka akan mencari-cari alasan untuk menghalangi kita menarik modal dan profit yang sudah didapat. Padahal uang yang tersimpan di broker itu tetaplah uang milik kita, dan semestinya dapat ditarik kapan saja (sesuai prosedur perbankan).
Agar terhindar dari resiko penipuan seperti ini, kita harus mengutamakan kredibilitas saat memilih broker. Mendaftarlah ke broker forex teregulasi yang sudah memiliki ijin resmi dari lembaga sesuai undang-undang negara asal broker tersebut. Contohnya, broker forex Indonesia harus sudah memiliki ijin dari Bappebti.
- Resiko Psikologis Trader
Kita telah mengenal adanya volatilitas dan leverage yang menimbulkan resiko kerugian bagi trader. Saat membaca artikel ini, Anda kemungkinan belum merasakan betapa bahayanya kedua aspek itu. Tapi, jangan sekali-kali meremehkannya. Kebanyakan pemula baru merasakan betapa besar ancaman dari keduanya setelah mulai trading secara riil.
Bayangkan jika Anda menyaksikan pergolakan harga sangat kencang pada aplikasi trading, sementara prediksi Anda keliru dan margin semakin menipis. Apa yang akan dilakukan dalam situasi seperti itu? Trader pemula mudah terjebak emosi negatif seperti ketakutan (fear), keserakahan (greed), kepanikan (panic), dan sukacita berlebihan (euphoria). Ketika emosi tak stabil, insting mengambil alih, sehingga akhirnya malah mengambil keputusan yang merugikan.
Butuh latihan tersendiri untuk menanggulangi ancaman psikologis seperti ini. Oleh karena itu, calon trader disarankan agar membuka akun trading demo terlebih dahulu. Akun demo merupakan wahana simulasi Forex Trading gratis yang diberikan oleh broker agar kita semua dapat merasakan sensasi trading tanpa perlu mengeluarkan modal sepeserpun. Akun demo sudah dibekali dengan dana virtual (bukan uang sungguhan) sebagai modal untuk latihan menganalisa pasar dan praktek order buy/sell.
Cara Memulai Trading Forex ?
Dari berbagai uraian panjang lebar di atas, Anda tentu telah memetik banyak pengetahuan penting terkait trading forex. Anda sudah tahu bagaimana profit dihasilkan. Anda juga tahu resiko dan keuntungan apa saja yang ada didalam bisnis ini. Nah, sekarang kita akan merangkum seluruhnya menjadi beberapa poin singkat dan padat untuk menjelaskan bagaimana cara memulai trading forex.
Cara memulai trading forex itu cukup sederhana, dapat dilakukan dengan tujuh (7) langkah saja:
- Memilih broker forex yang dapat dipercaya, untuk trader baru Silahkan buka Daftar Broker Forex untuk Pemula
- Membuka akun trading demo pada broker tersebut, kemudian unduh aplikasi trading yang diberikan oleh broker.
- Berlatih trading pada akun demo sambil belajar berbagai topik seputar Forex Trading.
- Membuka akun trading riil untuk mulai trading forex sungguhan setelah menguasai akun demo.
- Menyetorkan modal trading sesuai syarat yang ditentukan kepada broker.
- Melakukan analisis pasar dan membuat prediksi pergerakan nilai tukar.
- Eksekusi trading sesuai hasil analisis dan prediksi yang telah dibuat.
Sangat simpel, kan!? Tapi, jangan tertipu dengan rangkuman yang kelihatannya singkat dan sangat sederhana ini. Setiap langkah membutuhkan proses dan waktu lama.
Agar benar-benar sukses dalam bisnis forex, Anda wajib berlatih simulasi trading pada akun demo hingga mahir, baru kemudian transisi ke akun riil. Banyak pemula yang menganggap simulasi akun demo itu sia-sia saja karena tak ada profit nyata yang bisa dibawa pulang. Padahal, banyak sekali pengalaman priceless yang dapat diperoleh dari akun demo.
Trader yang sudah berlatih akun demo saja bisa kaget saat menghadapi pasar pada akun riil. Apalagi trader yang tidak menempuh latihan akun demo dulu, maka dapat dipastikan bakal segera menderita kerugian. Untuk itu, mulai trading forex dengan dua target simpel:
- Dapatkan profit dari akun demo minimum sebesar 100% dari modal dana virtual awal.
- Buat sistem trading yang andal dan bisa menghasilkan profit konsisten.
Asalkan Anda mampu memenuhi kedua target itu dalam akun demo, maka Anda sudah siap untuk terjun dalam bisnis Forex yang sesungguhnya.
Cara Menganalisa Pasar Forex?
Analisa pasar merupakan salah satu bagian penting dalam sistem trading forex. Keuntungan trading hanya dapat diperoleh apabila Anda memahami apa yang sedang terjadi di pasar, kemudian mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman tersebut. Namun, bagaimana cara kita menganalisa pasar forex?
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, trader mengenal dua cara analisis utama, yakni analisis fundamental dan teknikal. Materi tentang kedua analisis ini sangat banyak, sehingga tidak bisa dipelajari dengan cepat. Untungnya, banyak sekali buku fisik, artikel internet, maupun video YouTube yang menyediakan bahan belajar analisis fundamental dan teknikal.
Sebagai gambaran awal, berikut ini cara menganalisa pasar forex sederhana secara teknikal yang dapat langsung dipraktekkan:
- Setelah mengunduh aplikasi trading forex dan meng-install-nya pada ponsel atau laptop, bukalah grafik harga.
- Pilih pasangan mata uang (pair) yang ingin dianalisis. Sebagai contoh, mari kita tengok pair EUR/USD.
- Atur periode waktu (timeframe) pada grafik, sesuai dengan target realisasi profit kita. Apabila ingin merealisasikan profit secepatnya, maka bukalah timeframe 5 menit atau 10 menit. Namun, untuk bahan belajar yang baik, disarankan agar membuka timeframe 1 hari (Daily). Hasil analisis dan posisi trading dari timeframe Daily akan berlaku hingga beberapa hari ke depan.
- Perhatikan bagaimana pergerakan harga terakhir. Apakah EUR/USD sedang menguat (bullish) atau melemah (bearish)?
- Berdasarkan gambar di atas, terlihat lilin (candle) EUR/USD berwarna gelap dan meninggi. Ini artinya, kemarin EUR/USD bullish. Euro menguat, sedangkan USD melemah. Momentum pergerakannya sangat kuat, karena batang lilin sangat besar dibandingkan batang lilin sebelumnya.
- Setelah mengetahui bagaimana kondisi EUR/USD saat ini, selanjutnya kita perlu memprediksi bagaimana pergerakan selanjutnya. Untuk itu, Anda membutuhkan bantuan alat analisis teknikal. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) dan objek Channel Alur Regresi (Regression Channel).
- Pasanglah indikator RSI dengan klik menu “Sisipkan” pada Metatrader, kemudian pilih opsi “Oscillator”, lalu klik “Relative Strength Index”. Sebuah garis baru akan muncul di bawah grafik harga.
- Aturan pembacaan RSI cukup simpel. Apabila garis RSI berada di atas level 70, berarti pergerakan sudah jenuh beli (overbought). Selanjutnya, harga akan berbalik turun. Sebaliknya, jika garis RSI berada di bawah level 30, artinya pergerakan sudah jenuh jual (oversold), sehingga harga selanjutnya akan berbalik naik.
- Berdasarkan teori tersebut, maka pergerakan EUR/USD bullish, tetapi sudah hampir overbought. Dalam situasi ini, sebaiknya JANGAN BUY EUR/USD. Sebaiknya, tunggulah hingga garis RSI mulai menjauh lagi dari level 70, kemudian buka posisi sell.
- Untuk melengkapi analisis, ada baiknya Anda membaca-baca berita forex terbaru tentang Euro dan Dolar AS. Berita-berita itu akan membahas faktor-faktor fundamental yang kemungkinan akan memicu pembukaan peluang sell maupun buy potensial bagi trader.
Nah, demikianlah cara analisa pasar forex secara sederhana. Kelihatannya mudah? Memang sepintas sangat simpel. Tapi ingat, ini hanyalah gambaran awal paling sederhana saja. Bisa jadi akan ada poin-poin yang perlu Anda cari tahu secara terpisah untuk memperoleh pemahaman lebih jauh.
Indikator RSI dan indikator teknikal lain tidak memiliki jaminan akurat 100 persen. Faktanya, tak ada indikator apa pun yang pasti benar. Oleh karena itu, banyak trader menggunakan lebih dari satu indikator untuk mengonfirmasi prediksi arah pergerakan berikutnya. Kombinasi analisis teknikal dan fundamental juga patut dipertimbangkan agar trader memperoleh gambaran pasar yang lebih jelas.