Seorang peretas atau hacker dikabarkan telah berhasil mencuri kripto dari Mango Markets sebanyak Rp 1,8 triliun. Pencurian ini dilakukan pada pekan lalu tepatnya tanggal 11 Oktober.
Hacker yang sudah melakukan pencurian diminta untuk mengembalikan hasil curiannya sebanyak Rp 728 miliar. Lantas apa itu Mango Markets?
Mango Markets adalah tempat perdagangan terdesentralisasi yang bergerak menggunakan basis blockchain Solana. Setelah kejadian pencurian ini, Mango Markets meminta hackers supaya bitcoin sebanyak US$ 67 juta untuk dikembalikan.
“Sangat memungkinkan bagi peretas menyimpan US$ 47 juta sebagai hadiah munculnya bug,”. Ucap forum tata kelola protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Untuk menangani masalah peretasan pada Mango Markets maka diberikan usulan sebagai berikut. “Dana dari Anda serta perbendaharaan DAO akan dipakai untuk menutupi kredit yang macet pada protokol Mango”. Hal ini akan membuat semua deposan akan dibuat menjadi utuh.
Dengan memberikan hak suara, pemegang token Mango menerima saran untuk menutupi kredit yang macet menggunakan perbendaharaan. Sedangkan Mango akan mengesampingkan segala potensi klaim pada akun yang terkena kredit macet.
Bahkan Mango tidak akan melanjutkan penyelidikan atau pembekuan dana setelah token dikembalikan”. Semua usulan tersebut berhasil diterima oleh 291 pemilik token.
Namun yang menjadi masalah adalah pemerintah yang menanyakan usulan tersebut. Hal ini karena salah satu pemilik token berpendapat bahwa Mango wajib mengembalikan uang investor sebanyak 100% secepat mungkin.
Hacker Berhasil Membobol Mango
Sumber masalah peretasan Mango Markets adalah seorang hacker. Dengan menggunakan kemampuannya peretas ini berhasil mengambil pinjaman dalam jumlah sangat besar.
Setelah melakukan pengurasan dana, hacker menuntut sebuah penyelesaian. Hacker dikabarkan mengisi proposal yang ada di forum DAO Mango Market.
Pada saat itu peretas meminta dana kripto sejumlah US$ 70 juta. Tujuan peretas memilih proposal ini adalah untuk menggunakan jutaan token yang berhasil dicuri dari eksploitasi.
Dampak dari peretasan tersebut sukses membuat aset turun drastis. Kini para hacker terus diburu hingga semua yang dirampas bisa dikembalikan.
Sampai saat ini Mango Market berusaha mengembalikan kripto yang sudah dicuri oleh hacker. Perusahaan ini memutuskan untuk menutupi kerugiannya menggunakan dana dari perbendaharaan Decentralized Autonomous Organization (DAO).