Pada 24 Juni kemarin, ahli keamanan dari Unit 42 Palo Alto Networks memberikan peringatan mengenai malware baru. Diduga malware tersebut bisa menyebar dengan sendirinya dan meluncurkan serangan cryptojacking dan juga DDoS pada sistem operasi Windows. Perangkat lunak yang beroperasi dibalik semua itu memiliki nama Lucifer.
Berdasarkan hasil penelitian, Lucifer adalah malware hibrida yang berasal dari malware cryptojacking dan juga DDoS. Kemudian malware itu memanfaatkan beberapa titik kerentanan lama pada platform operasi Windows.
Mengeksploitasi Kerentanan
Setelah berhasil menghancurkan infrastruktur keamanan, penyerang akan mengeksekusi perintah yang melepaskan serangan DDoS. Pada masalah ini memungkinkan mereka untuk melakukan penginstalan XMRig Miner. Itu adalah aplikasi penambangan Monero yang terkenal untuk meluncurkan serangan cryptojacking.
Sementara itu Palo Alto Networks mengklaim dompet Monero yang memiliki keterkaitan menerima sejumlah 0,493527 XMR sampai saat ini. Sehingga jika diubah menjadi Dolar memiliki nilai %32.
Mencegah Serangan
Peneliti di balik penelitian ini kemudian memberikan beberapa rekomendasi untuk bisa menghindari serangan malware Lucifer ini. Cara itu adalah dengan sangat disarankan menerapkan pembaruan dan tambalan pada perangkat lunak yang terpengaruh. Beberapa perangkat lunak yang rentan adalah Rejetto HTTP File Server, Jenkins, Drupal, Oracle Weblogic, framework Laravel, Apache Struts dan juga Microsoft Windows. Selain itu juga disarankan untuk mengatur kata sandi yang kuat untuk mencegah serangan.
Sementara itu berdasarkan laporan yang paling baru, kelompok peretas yang ada dibalik bot Kingminer menyasar database server Microsoft SQL yang rawan untuk melakukan penambangan Monero pada beberapa titik di pekan kedua bulan Juni kemarin.
Dilansir dari Cointelegraph, sebelumnya juga ada serangan yang dilakukan untuk membajak pembelajaran mesin yang ada pada jaringan cloud computing Microsoft Azure untuk melakukan penambangan Monero.
Aplikasi penambangan Monero sangat sering digunakan oleh para pelaku untuk menambang pada perangkat para korbannya. Tanpa disadari, perangkat korban sedang melakukan aktivitas penambangan Monero dengan kontrol penuh berada di tangan para peretas. Kasus-kasus lain juga banyak yang memanfaatkan aplikasi penambangan Monero tersebut yaitu XMRig.
Tagged with: blockchain • Crypto • cryptocurrency • hacking • hakcer • Kripto • malware • monero