Indeks dolar AS (DXY) merosot lebih dari 1 persen ke kisaran terendah pada level 103.80-an dalam perdagangan sesi New York hari Kamis (16/6/2022). Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menghasilkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin, jauh melampaui ekspektasi pasar. Namun, para trader memilih untuk ambil untung pada greenback dan beralih ke mata uang-mata uang lain yang secara tak terduga mengalami kenaikan suku bunga juga.
Pasar keuangan sebelumnya memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat kebijakan FOMC pekan ini, sedangkan Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB) akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Namun, sebagian besar perkiraan itu ternyata meleset dari ekspektasi.
FOMC memutuskan untuk menaikkan suku bunga dari 1.00 persen menjadi 1.75 persen. Ini merupakan “Fed rate hike” terbesar sejak tahun 1994. Ketua The Fed Jerome Powell juga mengatakan bahwa pihaknya akan menaikkan suku bunga dalam jumlah besar lagi sebelum menghentikan “rate hike” pada tahun 2023, meski kenaikan sebanyak 75 basis poin kemungkinan tak terjadi lagi.
Kurs Dolar AS sempat menanjak, tetapi langsung melemah seusai konferensi persn Powell. Sejumlah analis menilai pelemahan tersebut berhubungan dengan fenomena “buy the rumour, sell the fact” yang lazim terjadi menyusul pengumuman penting yang telah lama diantisipasi pasar. Ada pula yang menilai pernyataan Powell tentang siklus “rate hike” ke depan masih kalah hawkish dibandingkan dengan perkiraan pasar sebelumnya.
Depresiasi USD makin parah setelah pengumuman suku bunga SNB dan BoE. Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai dengan ekspektasi pasar, sekaligus mengisyaratkan akan menaikkannya lagi dalam waktu dekat. Pernyataan BoE sedikit lebih hawkish dibandingkan perkiraan konsensus, karena sejumlah analis sebelumnya sempat memperkirakan BoE akan segera mensuspensi “rate hike”-nya di tengah perlambatan ekonomi yang tengah berlangsung di Inggris.
Swiss National Bank mengambil keputusan yang lebih mengagetkan. SNB menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin, sehingga meningkat dari -0.75 persen menjadi -0.50 persen. SNB juga memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga lagi dalam bulan-bulan mendatang guna memulihkannya ke tingkat normal.
Keputusan SNB mengakibatkan USD/CHF anjlok sekitar 3 persen ke kisaran 0.9650-an, sekaligus mengatrol nilai tukar EUR/USD setinggi lebih dari 1 persen hingga mencapai ambang 1.0600. Langkah SNB dianggap sebagai “sinyal” bahwa bank sentral Eropa juga akan menaikkan suku bunga jumbo dalam waktu dekat.