Indeks dolar AS (DXY) terkunci pada kisaran 101.99 lagi dalam perdagangan hari Selasa (24/1/2023). Data aktivitas bisnis Amerika Serikat terkini menunjukkan situasi kontraksi untuk bulan ketujuh beruntun, meskipun angka-angkanya sedikit lebih baik daripada estimasi.
S&P Global melaporkan bahwa skor hasil survei preliminer Purchasing Managers’ Index (PMI) bulan Januari 2023 untuk sektor manufaktur AS mengalami perbaikan dari 46.2 menjadi 46.8, atau lebih baik daripada estimasi yang dipatok pada 46.0. Skor PMI Jasa juga merangkak naik dari 44.7 menjadi 46.6, lebih unggul daripada estimasi yang hanya 45.0.
“Tampaknya ini satu data lagi yang menunjukkan apa yang telah dikatakan oleh The Fed: perekonomian cukup tangguh untuk menghadapi lebih banyak kenaikan suku bunga,” kata Juan Perez, direktur trading di Monex USA, sebagaimana dilansir oleh Reuters, “Dengan melihat PMI, jelas bahwa (kenaikan suku bunga) The Fed telah menghalangi ekspansi (pertumbuhan ekonomi), tetapi perekonomian tak terdampak seburuk yang dipikirkan banyak orang.”
Sebagaimana diketahui, terdapat kesenjangan antara ekspektasi pelaku pasar dan The Fed tentang suku bunga AS ke depan. The Fed mengklaim siap menaikkan suku bunga sampai puncaknya pada tingkat lebih dari 5 persen, serta tidak akan memangkasnya dalam tahun ini. Sedangkan pelaku pasar mensinyalir perekonomian AS akan memburuk lebih tajam daripada ekspektasi, sehingga The Fed tak akan menaikkan suku bunga sampai lebih dari 5 persen dan justru mulai memangkasnya menjelang akhir tahun.
Laporan PMI yang dirilis hari ini juga menampilkan kondisi ekonomi beragam pada negara-negara anggota Zona Euro. Sektor manufaktur dan sektor Jasa di Jerman dan Prancis –dua negara berekonomi terbesarnya– silih berganti mencicipi situasi kontraksi dan recovery. Tapi data tetap mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga ECB yang agresif tahun ini, sehingga EUR/USD tersokong pada kisaran 1.0880-an.
Di antara mata uang mayor, Dolar AS hanya unggul terhadap pound sterling. Laporan PMI komposit Inggris hari ini menunjukkan resesi yang memburuk lebih tajam lagi. Skor PMI untuk sektor manufaktur Inggris sedikit lebih baik daripada ekspektasi, tetapi angka-angkanya masih berada di dalam area kontraksi.