Krisis Perbankan Menghampiri Eropa, Euro dan Sterling Longsor

Indeks dolar AS (DXY) rebound sekitar 1 persen sampai level 104.70-an dalam perdagangan sesi Eropa hari Rabu (15/3/2023), karena pelaku pasar memburu aset safe haven ini menyusul mencuatnya kabar buruk dari sektor perbankan Eropa. Di sisi lain, nilai tukar mata uang-mata uang Eropa babak belur.

EUR/USD longsor sekitar 1.7 persen sampai level terendah 1.0550 dan terus menurun saat berita ini ditulis. GBP/USD jatuh sekitar 0.65 persen sampai 1.2070-an dan USD/CHF naik lebih dari 1 persen sampai level tertinggi di atas 0.9250-an.

Krisis Perbankan Menghampiri Eropa Euro dan Sterling Longsor

Pasar keuangan global pekan ini berfokus pada sektor perbankan di berbagai kawasan, sehubungan dengan kolapsnya tiga bank di Amerika Serikat pada pekan lalu akibat kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi. Di tengah ketegangan ini, beberapa investor terbesar Credit Suiss mengutarakan ketidakpercayaan mereka pada kondisi keuangan bank.

Credit Suisse merupakan bank multinasional yang berpusat di Swiss dan menguasai pangsa pasar cukup besar di benua Eropa. Tak pelak, kabar buruk tentangnya mengguncang pasar.

Baca Juga:   Tembus 136, USD/JPY Capai Rekor Tertinggi 24 Tahun

Saham Credit Suisse langsung tumbang dan menyeret saham-saham perbankan Eropa lainnya. Perdagangan beberapa saham bahkan terpaksa disuspensi karena penurunan yang kelewat drastis. Pelaku pasar yang panik melepas pula mata uang-mata uang Eropa seperti euro, sterling, dan franc.

“Para investor panik,” kata Fawad Razaqzada, analis dari City Index. “Hal ini terjadi setelah aksi jual yang lebih luas menyusul runtuhnya Silicon Valley Bank (di Amerika Serikat). Kekhawatiran atas krisis keuangan seperti tahun 2008 telah meningkat.”

“Di pasar forex, euro dan franc Swiss turun tajam. Lebih banyak kerugian dapat terjadi jika kekhawatiran investor terhadap Credit Suisse tidak ditangani dengan cepat oleh otoritas. Jika bank kolaps, ini dapat berdampak besar bagi bank-bank Eropa lainnya yang memiliki eksposur kepada bank Swiss tersebut,” tambah Razaqzada.

Para trader dan investor juga beramai-ramai menurunkan ekspektasi mereka atas prospek suku bunga bank sentral Eropa (ECB). Data pasar pada awal sesi Eropa mengisyaratkan peluang hampir 100 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat ECB berikutnya. Namun, peluang itu sekarang sudah surut sampai sekitar 50 persen saja.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.