Indeks dolar AS (DXY) jatuh pada awal sesi New York hari Kamis (9/3/2023), menyusul rilis data klaim pengangguran yang jauh melampaui estimasi konsensus. Pasar khawatir kalau pelemahan data ini akan menyusutkan peluang kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.
Ketua The Fed Jerome Powell kemarin menutup testimoninya di hadapan parlemen AS dengan menekankan pentingnya data dalam penentuan kebijakan suku bunga ke depan. Meski ia siap untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya, tetapi keputusan itu hanya akan diambil apabila data-data ekonomi mendatang juga lebih tinggi dari ekspektasi.
Dalam konteks tersebut, data-data dari pasar tenaga kerja AS pekan ini dan data inflasi pekan depan menjadi pusat perhatian. Sayangnya, data klaim pengangguran malam ini justru meleset.
Jumlah klaim pengangguran awal meningkat sebanyak 21,000 ke tingkat musiman 211,000 untuk periode sepekan yang berakhir pada tanggal 4 Maret 2023. Angka tersebut lebih tinggi daripada estimasi konsensus yang sebesar 195k, maupun catatan periode sebelumnya yang sebesar 190k.
Pasar langsung menanggapinya dengan melepas dolar dan kembali ke ekuitas. Indeks Dow Jones langsung mencuat sekitar 0.5 persen, meskipun kemudian surut lagi ke harga pembukaan awal sesi. Mata uang-mata uang mayor lain juga memperoleh ruang untuk mempertahankan posisi masing-masing.
“Banyak trader yang menghembuskan napas lega karena kita mulai melihat sejumlah pelemahan dalam pasar tenaga kerja (AS),” kata Edward Moya, analis pasar senior OANDA di New York, “Kekhawatiran (mereka) adalah jika kita mendapatkan laporan payroll yang kuat besok, maka itu hanya akan mengukuhkan ekspektasi kenaikan suku bunga setengah persen.”
Fed Funds Futures saat ini mengusung implikasi peluang 66 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada rapat FOMC 21-22 Maret mendatang. Namun, mengingat Powell menegaskan pentingnya data, spekulasi ini terus berfluktuasi seiring dengan dikeluarkannya data-data terbaru.
Konsensus sementara memproyeksikan Nonfarm Payroll besok naik sebanyak 205,000, atau lebih rendah daripada 517,000 pada periode sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan gaji diperkirakan tetap tinggi dengan laju bulanan 0.3% dan laju tahunan 4.7%.