Ketua Federal Reserve atau Fed AS yaitu Jerome Powell memberikan penjelasan di hadapan Senat AS pada 16 Juni kemarin. Pada acara utama itu, Powell menyampaikan kondisi ekonomi AS dan tindakan yang sebelumnya diambil oleh The Fed di tengah pandemi virus Corona. Langkah yang diambil itu adalah sebuah langkah sangat luar biasa yang dilakukan oleh bank sentral sejak bulan Maret lalu.
Bagian-bagian dari kebijakan yang diambil oleh Fed termasuk langkah ekspansi yang belum pernah diambil sebelumnya dari tingkat Neraca Fed. Mereka melakukan pembelian sekuritas yang ada di pasar dengan uang yang dicetak sebagai bagian dari langkah pelonggaran kuantitatif atau QE.
Namun ketua Fed Powell secara luas tetap menaruh harapan yang optimis mengenai masalah inflasi. Dia mengatakan permintaan akan mengalami pelemahan dalam jangka pendek. Beberapa barang akan mengalami penurunan harga seperti bensin, pakaian jadi, perjalanan udara dan beberapa produk dari sektor industri lainnya yang terdampak kebijakan lockdown oleh pemerintah AS. Karena semua itu tingkat inflasi harga konsumen telah mengalami penurunan yang nyata dalam beberapa bulan ini.
“Ekspektasi tingkat inflasi dalam jangka panjang masih tetap dalam kondisi yang stabil. Ketika output mulai stabil, dan pemulihan bergerak lebih baik, inflasi harus tetap stabil dan dengan cara yang bertahap akan bergerak naik kembali namun butuh waktu. Tapi inflasi AS mungkin akan tetap berada di bawah target yang kami tentukan dalam beberapa waktu ke depan.”
Neraca Bukan Ancaman
Selain itu Powell juga memberikan jawaban atas rasa prihatin yang diungkapkan oleh salah satu Senator yaitu Richard Shelby mengenai ukuran neraca. Fed Powell mengatakan bahwa dia tidak berpikir bahwa kondisi neraca saat ini menjadi sebuah ancaman yang nyata dan akan berdampak ke tingkat inflasi dan stabilitas keuangan AS.
Powell menambahkan Neraca hanya mengalami perluasan dan hanya sebatas apa yang dibutuhkan tanpa membuatnya lebih besar dari yang seharusnya. Dengan pernyataan-pernyataan Powell itu, maka sangat berlawanan dengan ketakutan bahwa Dolar AS akan kehilangan nilai dan menyebabkan inflasi yang bisa meluas ke melonjaknya harga Crypto termasuk Bitcoin.
Tagged with: Bitcoin • blockchain • BTC • Crypto • cryptocurrency • Dolar As • ekonomi AS • ETH • Ethereum • inflasi • Kripto • Ripple • The Fed • XRP