Lantaran kalah taruhan soal BTC, mantan petinggi Coinbase rugi 22 miliar Rupiah. Hal ini tak lepas dari tantangan yang diberikan oleh Balaji Srinivasan.
Sebagai mantan mantan chief technology officer Coinbase Global Inc, Balaji Srinivasan dengan berani memprediksi jika harga BTC dalam 90 hari kedepan akan menyentuh angka 1 juta USD.
Hal ini tak lepas dari pergerakan positif dari BTC sejak awal Maret lalu yang mengalami peningkatan yang signifikan disaat perbankan Amerika dilanda krisis.
Kalah Taruhan
Namun ternyata apa yang diyakini oleh Balaji Srinivasan itu tak menjadi kenyataan. Meski perbankan di Amerika sedang bergejolak dan BTC naik, namun nominalnya masih jauh dari prediksinya.
Mengingat harga BTC yang masih jauh dari prediksinya, Balaji Srinivasan belum lama ini mengumumkan jika ia menutup taruhannya soal prediksi harga BTC.
Lantaran salah dalam memprediksi harga BTC, Balaji Srinivasan terpaksa harus menelan kerugian dengan nominal yang sangat fantastis.
Balaji Srinivasan diwajibkan untuk membayar taruhan dengan total mencapai 22 miliar Rupiah kepada beberapa organisasi dan juga individu.
Balaji Srinivasan harus membayar 14,7 miliar Rupiah pada dua organisasi, salah satunya adalah peneliti Chaincode Labs yang menjadi tim pengembangan Bitcoin Core.
Selain itu, ia juga diwajibkan membayar 500.000 USD atau sekitar 7,3 miliar Rupiah pada James Medlock yang sukses memenangkan taruhan tersebut.
Balaji Srinivasan berdalih jika apa yang dilakukannya ini semata-mata ingin menunjukkan jika mata uang fiat seperti dolar sedang bermasalah maka akan membuat harga BTC naik.***