Bagi investor pemula, resiko adalah salah satu pertimbangan utama dalam memilih instrumen investasi terpercaya. Pasalnya, investor pemula masih memiliki modal terbatas dan sedikit pengalaman untuk mengelola investasi dan mengatasi berbagai kendala yang muncul. Emas dan reksadana adalah dua jenis instrumen investasi yang sama-sama beresiko rendah. Beberapa investor menyatakan bahwa investasi reksadana lebih menguntungkan daripada emas. Lalu apa alasannya?
Reksadana dan investasi emas sebenarnya sama-sama menguntungkan. Keduanya menawarkan keuntungan di atas bunga deposito. Investasi reksadana sebenarnya masih relatif baru dibanding investasi emas. Investasi emas telah sejak zaman dahulu. Sementara itu, reksadana baru hadir bersamaan dengan hadirnya bursa saham dan pasar modal. Resikonya juga relatif kecil dibanding instrumen investasi lainnya, termasuk saham.
Mengapa Investasi Reksadana Lebih Menguntungkan?
Berdasarkan berbagai analisa yang pernah dilakukan, profil resiko reksadana dan investasi emas relatif sebanding. Namun, banyak yang lebih merekomendasikan reksadana. Mengapa? Berikut adalah beberapa alasan mengapa investasi reksadana dinilai lebih menguntungkan dibanding investasi emas:
RoI Lebih Tinggi
Pendatan investasi (Return of Investment) reksadana relatif lebih besar dibanding investasi emas. Hal ini disimpulkan dari pengamatan terhadap trend RoI reksadana dan investasi emas dalam beberapa tahun terakhir. Keuntungan atas investasi emas cenderung stagnan atau sedikit melambat, sementara RoI atas reksadana justru menunjukkan trend meningkat.
Modal Awal Lebih Kecil
Investasi emas yang dimaksud dalam hal bukanlah perhiasan, melainkan logam mulia dari Antam. UntukĀ berinvestasi dalam belum emas batangan, setidaknya anda harus membeli 1 gram emas. Saat ini, harga 1 gr emas Antam adalah sekitar Rp. 500 ribuan, plus biaya penyimpanan. Sebaliknya, dengan modal Rp. 100 ribuan, anda sudah bisa berinvestasi dalam bentuk reksadana online.
Tanpa Resiko Kehilangan
Investasi emas batangan mengharuskan anda menyimpan emas dalam wujud fisik. Masalahnya, belum semua lembaga keuangan menyediakan safety deposit box untuk emas. Jika disimpan di rumah, resikonya sangat besar. Satu lagi resiko investasi emas dalam wujud fisik adalah resiko penipuan atau pemalsuan. Meski peluangnya kecil jika anda membeli melalui Antam atau bank pemerintah, investasi emas tetap lebih beresiko karena anda bisa saja tertipu oleh agen yang mengaku-ngaku dari lembaga keuangan resmi.
Sementara itu, investasi reksadana tidak bersifat fisik. Investasi anda dikelola oleh bank kustodian, yakni bank yang bertanggung jawab mengelola dan menyimpan dana investasi. Jadi, anda tidak perlu repot mencari tempat penyimpanan aset.
Tanpa Biaya Penyimpanan
Karena investasi anda tidak berwujud fisik, maka selain tidak ada resiko kehilangan, keuntungan lain dari reksadana adalah tidak membutuhkan biaya penyimpanan. Sebagai contoh, emas disimpan di safety deposit box dan anda harus membayar biaya penyimpanan bulanan untuk itu. Sewa safety deposit box cukup bervariasi, mulai dari Rp. 400 ribuan hingga Rp. 500 ribuan per tahun.
Di reksadana, anda tidak perlu memikirkan hal-hal semacam ini, karena investasi anda dikelola secara online. Biaya pengelolaan investasi di bank kustodian memang ada, namun nilainya jauh lebih kecil dibanding biaya pengelolaan rekening emas. Biaya pengelolaan reksadana dibagi dengan semua investor, jadi lebih kecil.
Diversifikasi Lebih Mudah
Dalam investasi emas, peluang diversifikasi investasi sangat kecil. Ketika hanya emas anjlok, pilihan anda hanyalah bertahan (tidak menjual emas untuk sementara waktu hingga harganya naik kembali) atau menjualnya untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Reksadana memberi peluang diversifikasi yang lebih besar. Dana investasi yang dikelola Manajer Investasi (MI) bisa digunakan untuk portofolio yang berbeda-beda. Andaikan satu investasi gagal, maka kerugiannya diimbangi oleh keuntungan pada investasi lain. Kalaupun merugi, anda tidak akan bangkrut dengan mudah, karena dana anda dibagi ke dalam beberapa portofolio.
Transaksi Lebih Mudah
Jual-beli emas batangan bisa dilakukan di beberapa tempat, seperti bank atau toko emas. Namun, belum semua bank atau toko emas menyediakan layanan ini. Selain itu, proses penjualannya bahkan lebih sulit. Di daerah-daerah tertentu, belum semua bank memiliki safety deposit box, sehingga mereka juga tidak bisa membeli emas dari konsumen.
Menjual emas batangan di toko emas sebenarnya cukup mudah, namun toko emas biasanya memberlakukan harga yang tidak jauh berbeda dari harga emas perhiasan. Lebih buruk lagi, harga tersebut masih harus dipotong dengan fee penjualan. Akibatnya, anda tidak akan mendapatkan banyak profit dari penjualan emas secara konvensional ini.
Sebaliknya, transaksi reksadana dilakukan secara online. Sepanjang anda memiliki akses internet dan memiliki rekening di bank nasional, maka anda bisa melakukan transaksi jual maupun beli dengan mudah. Transaksi jual juga sangat mudah, karena semuanya dilakukan secara online. Proses pencairan dengan sistem transfer ke rekening.
Apakah Investasi Reksadana Benar-Benar Bebas Resiko?
Jawabannya adalah TIDAK. Tidak ada investasi yang benar-benar bebas dari resiko. Resiko investasi reksadana terutama terletak pada kehati-hatian dalam memilih manajer investasi (MI). Mencari MI yang berpengalaman, profesional, dan memiliki kredibilitas tinggi mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu, antara lain:
- Pilihlah manajer investasi yang mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena mereka telah terbukti memiliki keahlian dalam mengeloa dana investasi;
- Pilihlah perusahaan reksadana yang berafiliasi dengan bank pemerintah atau bank swasta nasional yang kredibilitasnya sudah diakui.
- Lakukan diversifikasi investasi reksadana untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian.
Meski dikatakan bahwa investasi reksadana lebih menguntungkan daripada emas, bukan berarti anda tidak direkomendasikan melakukan investasi emas. Investasi ini juga cukup aman dan menguntungkan. Selain itu, telah hadir opsi investasi emas online untuk mengatasi kendala yang berkaitan dengan infrastruktur, keterbatasan layanan perbankan, penyimpanan, dan keamanan.
Investasi emas online kini tersedia dari beberapa perusahaan yang cukup kredibel, seperti Pegadaian, PT. Antam, dan Tokopedia. Jangan tergoda oleh iming-iming keuntungan besar dari orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai agen dari salah satu perusahaan ini. Transaksi investasi emas online dilakukan secara online, jadi anda tidak perlu berhubungan dengan agen.
Investasi Apa Yang Akan Anda Pilih? Emas vs Reksadana
Beberapa kesamaan investasi emas dan reksana serta alasan mengapa banyak investor yang memilih investasi reksadana telah dijelaskan di atas. Keputusannya tetap berada di tangan anda. Selain faktor keamanan, keuntungan, dan kemudahan, faktor persepsi atau kesukaan pribadi juga menjadi pertimbangan bagi banyak investor, terutama pemula.
Sebagian investor akan merasa yakin dengan investasinya jika mereka bisa melihatnya secara fisik. Investasi reksadana tidak berwujud. Sementara itu, investasi emas terlihat secara fisik dan ini cenderung lebih meyakinkan bagi sebagian orang, sekalipun biaya penyimpanan dan resikonya lebih tinggi. Namun, investasi ini telah dipercaya selama ratusan tahun oleh masyarakat di seluruh dunia.
Sekali lagi, semuanya tergantung kepada pilihan pribadi anda. Kedua investasi ini sama-sama aman dan menawarkan keuntungan yang relatif stabil.