Inflasi Tinggi Menjamin Potensi Kenaikan Suku Bunga Eropa

EUR/USD kembali menguji ambang 1.0900 dalam perdagangan hari Rabu (1/2/2023), menjelang pengumuman suku bunga Zona Euro besok. EUR/GBP juga merangsek naik lebih dari 0.3 persen ke kisaran 0.8840-an.

Inflasi Tinggi Menjamin Potensi Kenaikan Suku Bunga Eropa

Data inflasi Zona Euro menunjukkan penurunan yang lebih tajam daripada estimasi konsensus, tetapi tingkatannya masih terlalu tinggi dibandingkan target inflasi bank sentral. Konsekuensinya, pasar makin meyakini potensi kenaikan suku bunga Zona Euro.

Eurostat melaporkan bahwa laju inflasi konsumen Zona Euro tercatat -0.4 persen (month-over-Month) pada Januari 2023, alias menurun lebih tajam daripada estimasi yang hanya -0.3 persen. Akan tetapi, tingkat inflasi tahunan berada pada 8.5 persen dan tingkat inflasi inti stagnan pada 5.2 persen.

Penurunan inflasi pada awal tahun itu merupakan kabar baik bagi masyarakat. Namun, laju inflasi inti tahunan yang tinggi tetap mendukung rencana bank sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin besok.

“Kami pikir data hari ini mendukung ekspektasi kecenderungan hawkish dalam rapat ECB mendatang,” kata Hugo Le Damany, ekonom di AXA Investment Managers.

Baca Juga:   BERITA SAHAM KAMIS 31/03/2022 - SUMBER ALFARIA TRIJAYA RAIH PENDAPATAN NETO Rp84,90 TRILIUN HINGGA DESEMBER 2021

“Meski cukup menggoda untuk menyimpulkan bahwa kejutan penurunan (inflasi bulanan) yang besar dalam angka utama itu sangat dovish, tingkat inflasi inti yang tetap tinggi malah melawan sinyal dovish dari rilis data inflasi (Zona Euro) hari ini. Karenanya, kami tidak berpikir (data inflasi) itu akan menjadi game-changer,” kata Fabio Balboni, ekonom senior HSBC.

Pelaku pasar kini memperkirakan ECB akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin dalam rapat bulan Februari dan Maret, selaras dengan wacana hawkish yang dipaparkan dalam rapat ECB terakhir pada tahun lalu. Selain itu, para pejabat ECB kemungkinan juga menegaskan niat untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam kurun waktu lebih lama.

Apabila beragam spekulasi tersebut terwujud, atau bank sentral mengambil sikap lebih hawkish lagi, maka kurs euro berpotensi terus menguat. Namun, euro juga terancam ambles jika ECB ternyata mengingkari retorika-nya sendiri. Kurs EUR/USD terutama berada dalam detik-detik yang cukup rawan, karena telah berulang kali gagal menerobos ambang 0.8850 sejak bulan Desember 2022.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.