Kurs EUR/USD menguat tipis sekitar 0.2 persen pada awal perdagangan sesi Asia hari Jumat (5/5/2023), tetapi belum mampu menutup seluruh kemerosotannya kemarin. Euro masih terbebani oleh pengumuman hasil rapat bank sentral Eropa (ECB) kemarin yang menunjukkan sedikit bias dovish.
Bank sentral Eropa (ECB) kemarin menaikkan bunga sebanyak 25 basis poin saja, padahal sebagian pelaku pasar sebelumnya mengharapkan kenaikan sebanyak 50 basis poin. Ini merupakan “rate hike” berjumlah terkecil yang diumumkan oleh ECB sejak awal siklus pengetatannya pada Juli 2022. Pernyataan ECB juga tidak memberikan sinyal jelas mengenai prospek kenaikan bunga berikutnya, melainkan menekankan perlunya memantau data-data mendatang terlebih dahulu.
Presiden ECB Christine Lagarde dalam konferensi persnya terlihat berupaya mengimbangi bias dovish dalam pernyataan hasil rapat. Akan tetapi, ia hanya menegaskan bakal melanjutkan pengetatan moneter tanpa menyebutkan berapa proyeksi kenaikan bunga berikutnya.
“Apa yang saya katakan sekarang adalah, mengingat skenario dasar kami, temuan yang kami miliki, data uang dapat kami analisis hari ini; kami tidak menjeda (siklus pengetatan moenter). Hal itu berlaku hari ini, dan berdasarkan apa yang kami lihat, kami menentukan bahwa kami memiliki lebih banyak hal yang perlu dipertimbangkan,” kata Christine Lagarde.
Pasar bereaksi negatif terhadap rangkaian kabar tersebut, sehingga euro babak belur terhadap semua mata uang mayor lain. EUR/JPY dan EUR/GBP bereaksi paling drastis, sedangkan EUR/USD terkoreksi terbatas. Namun, keputusan ECB sebenarnya tak terlalu dovish.
Kenaikan bunga ECB yang berukuran “mini” disertai dengan keputusan untuk menghapus batas bulanan untuk Quantitative Tightening (QT). QT merupakan program penjualan atas obligasi yang terhimpun dalam portofolio ECB selama program Quantitative Easing sebelumnya. Penghapusan batas bulanan QT mengisyaratkan bahwa ECB mulai mempercepat penarikan kembali surplus uang beredar.
Langkah tersebut kemungkinan diambil karena pelemahan tekanan inflasi domestik Zona Euro tidak merata. Data inflasi inti (yang tidak memperhitungkan kelompok barang makanan dan energi yang volatile) turun tipis dari 5.7 persen ke 5.6 persen pada bulan lalu, tetapi laju inflasi utama yang mencakup semua barang malah naik dari 6.9 persen ke 7.0 persen.