EUR/USD Selip Ke Bawah 1.10 Gegara Pelemahan Inflasi

Dolar AS cenderung menguat sejak akhir pekan lalu, menekan beberapa mata uang mayor lain. EUR/USD tertekan sampai ke bawah ambang 1.1000 dalam situasi ini. Apalagi data inflasi Zona Euro hari ini (2/5/2023) menunjukkan pelemahan yang lebih tajam daripada estimasi konsensus, sehingga membuat pasar sempat meragukan prospek kenaikan suku bunga setempat.

EURUSD Selip Ke Bawah 110 Gegara Pelemahan Inflasi

Eurostat melaporkan laju inflasi Indeks Harga Konsumen Inti (Core CPI) hanya tumbuh 1.0 persen pada bulan April 2023. Angka tersebut lebih lambat daripada pertumbuhan 1.3 persen pada periode sebelumnya, maupun kenaikan 1.1 persen yang diperkirakan oleh pelaku pasar. Pertumbuhan inflasi inti dalam basis tahunan pun menurun dari 5.7 persen menjadi 5.6 persen.

Laporan tersebut langsung memicu pelemahan euro terhadap berbagai mata uang mayor lain. EUR/USD baru mulai beranjak naik lagi setelah dolar melemah akibat melesetnya data JOLTs pada sesi New York.

Pelaku pasar kini tak lagi berharap bank sentral Eropa (ECB) akan menaikkan bunga dalam rapat kebijakan pekan ini. Akan tetapi, para analis menilai prospek kenaikan bunga Zona Euro sebesar 25 basis poin tetap solid.

Baca Juga:   Fed Diprediksi Pangkas Bunga Tiga Kali, Dolar AS Makin Melemah

“Meskipun inflasi makanan lemah, sehubungan dengan normalisasi kenaikan harga akibat kelangkaan sayuran, ini diimbangi oleh kenaikan kuat lainnya dalam inflasi jasa. Kenaikan inflasi jasa bulan ini adalah yang terkuat dibandingkan bulan April mana pun dalam sejarah Zona Euro,” kata James Rossiter, kepala strategi makro global di TD Securities.

Rossiter menambahkan, “Secara keseluruhan, meskipun kamu masih melihat adanya risiko kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada rapat ECB hari Kamis, inflasi inti dan BPS yang lebih buruk daripada ekspektasi pagi ini semestinya memperkuat ekspektasi kami untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.”

Ekonom Anders Svendsen dan Tuuli Koivu dari Nordea Markets sependapat. Mereka menilai meskipun prospek ekonomi Zona Euro melemah, inflasi inti masih menjadi pokok kekhawatiran ECB. Kenaikan inflasi jasa juga mengkhawatirkan karena sektor ini berkontribusi paling besar dalam inflasi gaji. Oleh karena itu, mereka mensinyalir ECB akan tetap menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.