Dolar Aussie Jatuh Akibat Pengangguran Australia Meningkat

AUD/USD membukukan penurunan paling tajam di antara pasangan-pasangan mata uang mayor dalam perdagangan hari Kamis (18/5/2023). Pasalnya, dolar Aussie terimbas oleh buruknya data pasar tenaga kerja Australia dan penguatan dolar AS. Saat berita ditulis pada awal sesi New York, AUD/USD masih tertekan pada kisaran terendah sejak akhir April pada kisaran 0.6608.

Dolar Aussie Jatuh Akibat Pengangguran Australia Meningkat

Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan bahwa sekitar 4300 pekerjaan hilang dan tingkat pengangguran meningkat sampai 3.7 persen pada periode April 2023. Padahal, para ekonom sebelumnya mengharapkan peningkatan pekerjaan sebanyak 25000 dan tingkat pengangguran tetap pada 3.5 persen.

Para ekonom berpendapat data-data tersebut menandakan mulai terjadinya “pendinginan” dalam pasar tenaga kerja Australia. Sebagian besar meyakini tingkat pengangguran akan meningkat lebih lanjut sepanjang tahun ini, meskipun kondisi pasar tenaga kerja mungkin tetap lebih ketat daripada yang diharapkan oleh bank sentral Australia (RBA).

“Kami memperkirakan kondisi pasar tenaga kerja akan terus melemah… seiring dengan aktivitas ekonomi melambat dengan tajam,” kata Adhijit Surya dari Capital Economics, “Jumlah lowongan yang menurun mengarah pada kenaikan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dalam bulan-bulan mendatang. Dengan latar belakang ini, kami mempertahankan perkiraan kami bahwa tingkat pengangguran (Australia) akan mencapai 4.4 persen pada akhir tahun, atau di atas tingkat 4.0 persen yang diharapkan oleh RBA saat ini.”

Baca Juga:   Dolar Turun Karena Para Pedagang Fokus Pada Prospek Kenaikan Suku Bunga Di Tempat Lain

“Data hari ini, yang menunjukkan tingkat pengangguran naik ke 3.7 persen, menambah bukti untuk pandangan kami bahwa kita sudah melewati puncak paling ketat dalam pasar tenaga kerja,” kata Stephen Wu dari CBA, “Belanja rumah tangga yang melemah dan pertumbuhan pasokan tenaga kerja kemungkinan (juga) akan menekan tingkat pengangguran lebih lanjut dalam periode mendatang.”

Diana Mousina dari AMP juga menilai RBA semestinya tak lagi terdesak untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni setelah melihat data-data ini. Katanya, “Bank sentral (RBA) sebelumnya berbicara tentang keinginan untuk mempertahankan kenaikan pekerjaan yang diperoleh selama pandemi, sehingga jika mereka tetap menginginkannya maka mereka semestinya memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap untuk saat ini dan mempertimbangan apakah kenaikan suku bunga lanjutan (akan) diperlukan.”

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.