Pasangan mata uang AUD/USD sempat melambung lebih dari 1 persen sampai level tertinggi harian pada 0.6717 pada perdagangan sesi Asia hari Selasa (2/5/2023). Meskipun posisinya surut ke kisaran 0.6660-an saat memasuki sesi New York, dolar Australia masih menunjukkan tendensi untuk mendaki.
Lonjakan dolar Aussie berhubungan dengan keputusan bank sentral Australia (RBA) untuk menaikkan bunga sebesar 25 basis poin dari 3.6 persen menjadi 3.85 persen. Keputusan itu jauh di luar dugaan para trader, karena RBA sebelumnya sempat masuk dalam daftar bank sentral yang diyakini bakal menghentikan siklus pengetatan moneternya dalam waktu dekat.
RBA ternyata memiliki pertimbangan khusus yang berbeda dengan pasar. Sementara para pelaku pasar mengira sinyal perlambatan inflasi pada kuartal I/2023 sudah cukup baik, RBA malah menganggap tekanan inflasi sejatinya masih tinggi.
Gubernur RBA Philip Lowe menyatakan, “Inflasi harga barang jelas melambat karena keseimbangan penawaran dan permintaan yang lebih baik setelah terselesaikannya gangguan pandemi. Namun, inflasi harga jasa masih sangat tinggi dan berbasis luas, dan pengalaman di luar negeri menunjukkan risiko kenaikan (inflasi).”
Para analis langsung menyoroti keputusan yang menyimpang dari prediksi ini sebagai salah satu faktor yang berpotensi mendorong reli dolar Australia ke depan. Pergerakannya sementara ini tertahan sehubungan dengan ajang rapat The Fed AS yang baru saja dimulai, tetapi reli Aussie dapat berlanjut apabila pasar kecewa pada keputusan The Fed besok.
“Kenaikan suku bunga 25 basis poin ke tingkat 3.85 persen memicu loncatan instan dalam Aussie pada semua pasangan mata uang cross. AUD/USD sebelum keputusan itu (diumumkan) berada pada 0.6630, lalu meluncur ke 0.6690 dalam 10 menit,” kata Sean Callow, pakar strategi FX senior di Westpac, “Skala kejutannya bisa mendorong kenaikan selama beberapa hari sampai DMA200 pada 0.6734 dan bahkan DMA200 pada 0.6790, meskipun (semua itu) hanya jika kondisi global menguntungkan (misalnya, kenaikan dovish dari The Fed).”
Federal Reserve AS menggelar rapat kebijakan regulernya pada 2-3 Mei 2023 dan hasilnya akan diumumkan pada akhir sesi New York besok. Konsensus saat ini memperkirakan The Fed menaikkan bunga sebesar 25 basis poin lagi. Skenario “kenaikan dovish” dari The Fed dapat timbul apabila mereka mengonfirmasi akan mulai memangkas bunga pada paruh kedua tahun ini, atau menyampaikan pernyataan bernada pesimistis lain.