Dolar AS Tangguh Di Tengah Sepinya Hari Buruh

Aktivitas perdagangan pasar mata uang dunia sepi karena banyak pusat keuangan dunia yang libur dalam rangka peringatan Hari Buruh (1/5/2023). Greenback mengambil kesempatan ini untuk menguat terhadap beragam mata uang mayor lain, sehingga indeks dolar AS (DXY) melambung hampir 0.5 persen atas ambang 102.10-an. Selain itu, sebuah data ekonomi AS terbaru memberikan kejutan positif.

Dolar AS Tangguh Di Tengah Sepinya Hari Buruh

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan skor hasil survei Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk sektor manufaktur AS meningkat tipis dari 46.3 menjadi 47.1 pada periode April 2023. Angka ini masih berada dalam teritori kontraksi, tetapi lebih baik daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 46.8.

“Secara luas, data menunjukkan bahwa sektor manufaktur (Amerika Serikat) masih mengalami resesi, tetapi ada sejumlah tanda-tanda stabilisasi yang menggembirakan dalam rinciannya,” kata Thomas Simons, ekonom pasar uang di Jefferies, dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters.

Beberapa laporan lain yang berdampak lebih rendah juga menampilkan kinerja lebih baik. Belanja konstruksi meningkat melampaui estimasi pada periode Maret 2023. Data pembangunan rumah keluarga tunggal masih tetap rendah akibat bunga hipotek yang terlalu tinggi, tetapi sektor ini masih tersokong oleh investasi bangunan nonresidensial.

Baca Juga:   Tepi Dollar Yang Lebih Tinggi VS Euro, Dolar Kanada Di Tertinggi 5,5 Bulan

Kedua data memberikan sinyal positif bagi para trader yang sedang menantikan rapat Federal Open Marker Commitee (FOMC) pekan ini. Kondisi ekonomi yang lebih baik memberikan ruang bagi The Fed untuk menaikkan bunga lagi dalam kesempatan tersebut.

“Banyak orang mengatakan The Fed akan memberi sinyal bahak menghentikan (siklus kenaikan suku bunga), tapi saya pikir mereka tak bisa melakukannya,” kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex, “The Fed (tentunya) ingin mempertahankan sejumlah pilihan dan fleksibilitas.”

Benih-benih manuver rebound dolar AS sebenarnya telah merebak sejak perdagangan sesi New York pada hari Jumat lalu, menyusul rilis data inflasi PCE inti dan klaim tenaga kerja mingguan yang lebih baik daripada ekspektasi pasar. Sebagian besar pelaku pasar berpikir data-data itu menjamin The Fed akan menaikkan bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat FOMC pekan ini.

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.