Bank terbesar kedua di Swiss, Credit Suisse, mengalami penurunan saham dan mencatat kerugian selama dua tahun terakhir. Namun, kondisi ekonomi makro saat ini dan situasi bank run berpotensi menggerakan harga Bitcoin dan kripto naik kembali.
Daftar isi
Ahli Sebut Credit Suisse Kemungkinan Besar Bangkrut
Menurut ahli strategi pasar, Greg Foss, Credit Suisse Bank memiliki risiko eksposur atau rekanan yang cukup besar dan berpotensi mengalami kebangkrutan. Kapitalisasi pasar dan likuiditas aset yang rendah membuat Foss yakin bahwa Credit Suisse akan menjadi bank selanjutnya yang mengalami kebangkrutan. Jika CSFB (Credit Suisse First Boston) mendapat masalah, maka ini bukan hanya tentang CSFB, tetapi tentang semua institusi lain yang memiliki risiko eksposur atau rekanan.
Krisis Credit Suisse Jadi Peluang Harga BTC Naik
Jika Credit Suisse mengalami kebangkrutan, perusahaan kripto yang memiliki eksposur akan mengalami masalah pendanaan maupun likuiditas. Namun, jika berkaca pada kasus Silicon Valley Bank (SVB) yang ambruk dengan dana nasabah SVB yang akhirnya dijamin oleh The Fed, harga Bitcoin dan mayoritas kripto justru naik. Jika pola ini berulang, ada kemungkinan harga Bitcoin dan kripto akan kembali naik di tengah Credit Suisse yang kekurangan likuiditas.
Kondisi Makro Ekonomi Dukung Bitcoin Bullish
Co-Founder Mechanism Capital, Andrew Kang, mengatakan bahwa kondisi makro ekonomi saat ini mendukung terjadinya Bitcoin bullish. Kegagalan tiga bank besar Amerika Serikat membuat The FED harus mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga. Selain itu, penjualan ekuitas yang melambat dan rasio P/E yang tergolong tinggi menjadikan harga saham relatif mahal. Dengan begitu, investor akan lebih memilih aset kripto sebagai lindung nilai.
Situasi Bankrun Berpotensi Membawa Efek Positif pada Pasar Kripto
Menurut Managing Director Wave Digital Assets, Nauman Sheikh, situasi bankrun dapat membawa efek positif pada pasar kripto. Ini adalah contoh lain dari bank run yang pasti dapat memiliki efek positif pada kripto dalam jangka menengah. Namun, dalam jangka pendek, jika seluruh dunia berada dalam mode risk-off, maka kripto juga harus ikut tren penurunan sementara.