Cara Membaca Candlestick yang Simple dan Benar

Candlestick merupakan jenis grafik yang paling banyak dipergunakan di seluruh dunia untuk menganalisis pergerakan harga dalam aktivitas trading forex, saham, komoditas, trading emas dan berbagai aset keuangan lain. Trader pemula maupun berpengalaman sama-sama kompak menggunakannya, karena candlestick dianggap memiliki visual yang paling atraktif dan intuitif. Sayangnya, tak semua trader dapat memanfaatkan grafik candlestick secara optimal. Salah satu masalah utama: tidak mampu membaca candlestick dengan benar.

Kebanyakan orang hanya memanfaatkan candlestick untuk memantau arah tren dan support-resistance saat ini saja. Padahal, kedua fungsi itu juga dapat diperoleh dari grafik garis (lince chart) biasa. Keunggulan candlestick sebagai pemberi informasi tentang aktivitas buyer-seller dan sinyal trading andal justru jarang dieksplorasi oleh trader.

Banyak orang mengira cara membaca candlestick itu rumit. Konon orang harus menghafalkan beragam pattern terlebih dahulu agar dapat membaca dan menggunakan candlestick secara optimal, sehingga studi analisis ini tidak cocok untuk pemula. Faktanya, pemula sekalipun dapat membaca candlestick dengan mudah asalkan sudah tahu caranya. Trader juga tak perlu terpaku pada hafalan beragam jenis pattern mulai dari Hammer dan Harami hingga Abandoned Baby dan Three White Soldiers atau entah apa lagi, karena pemahaman mendalam akan membuat trader mampu mengidentifikasi sinyal yang muncul.

Fokus utama trader semestinya mempelajari cara membaca candlestick yang simple dan benar. Setelah itu, baru mengaplikasikannya dalam aktivitas trading forex. Orang yang sudah mengetahui cara membaca candlestick maka akan lebih mudah memahami pengertian masing-masing pola candle, sehingga dapat mengulik makna pola yang muncul walaupun tak mengetahui nama persisnya. Oleh karena itu, di sini kami akan memberikan beberapa panduan dasar agar Anda memahami cara membaca candlestick secara sederhana.

  1. Memahami Anatomi Candlestick

Sebelum mulai belajar cara membaca candlestick, pertama-tama Anda haru tahu dulu komponen apa saja yang membentuk sebuah grafik candlestick. Grafik candlestick tersusun dari serangkaian candle yang menggambarkan dinamika pergerakan harga dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai timeframe yang ditentukan. Umpama grafik candlestick timeframe H1, berarti setiap candle mengandung info dinamika naik-turun harga dalam tempo 1 jam. Demikian pula grafik candlestick timeframe D1, berarti candle mengandung info dinamika naik-turun harga dalam tempo 1 hari perdagangan.

Baca Juga:   Cara Memasang Custom Indikator di MetaTrader (MT4)

Ada empat dinamika harga yang digambarkan dalam satu batang candle. Yakni harga pembukaan (Open),harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close). Setiap titik harga direpresentasikan oleh komponen tertentu pada candle. Lebih tepatnya sebagai berikut:

  • Bagian teratas dan terbawah badan candle (body) menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan dalam satu timeframe tertentu.
  • Bagian sumbu candle teratas (upper shadow) menandai harga tertinggi dalam satu timeframe tertentu.
  • Bagian sumbu candle terbawah (lower shadow) menandai harga terendah dalam satu timeframe tertentu.

Anatomi ini harus dicamkan baik-baik agar trader dapat membaca candlestick dengan benar. Untuk mempermudah pembacaan grafik, kebanyakan trader mengkustomisasi warna berbeda untuk candle bearish dan bullish.

Umumnya, body dan shadow untuk candle bullish diwarnai putih atau hijau. Sedangkan body dan shadow untuk candle bearish diwarnai hitam atau merah. Dengan demikian, trader dapat memahami apakah pasar cenderung menekan bullish atau bearish dalam satu waktu tertentu hanya dengan sekali lihat saja tanpa menghitung apa-apa lagi.

Cara Membaca Candlestick yang Simple dan Benar

  1. Meninjau Ukuran Body dan Sumbu Candlestick

Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, bagian teratas dan terbawah badan candle (body) menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan. Apabila harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, berarti seller menang melawan buyer, sehingga terciptalah candle bearish. Candle bearish umumnya memiliki ciri khas warna merah atau hitam (warna bersifat opsional sehingga Anda bisa menentukan warna lain untuk candle ini). Semakin besar ukuran body, maka semakin kuatlah arus bearish yang terjadi.

Sebaliknya, apabila harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, maka terciptalah candle yang bersifat bullish. Situasi ini terjadi karena buyer berhasil mendesak seller. Candle bullish umumnya memiliki ciri khas warna putih atau hijau. Semakin besar ukuran body, maka semakin kuatlah arus bullish yang terjadi.

Baca Juga:   Cara Memilih Broker Forex Online Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Bagaimana jika ukuran body candlestick sangat pendek, sedangkan sumbunya jauh lebih panjang? Hal ini menandakan terjadinya penolakan (rejeksi) yang kuat dari pasar dan dapat menandakan potensi perubahan arah tren, tergantung pada posisi body. Lebih jelasnya:

  • Posisi body kecil di tengah-tengah dengan sumbu atas dan bawah sangat panjang, berarti kekuatan seller dan buyer di pasar cenderung berimbang. Sinyal netral karena seller dan buyer yang berimbang membuat konsensus pasar masih ragu-ragu untuk menentukan kemana arah tren selanjutnya akan bergerak. Apabila bertemu bentuk candle seperti ini, sebaiknya Anda tahan dulu (jangan buka posisi) hingga munculnya candle yang menunjukkan informasi lebih jelas.
  • Posisi body kecil di ujung bawah pada candle bearish, berarti menandakan kekuatan seller yang semakin membersar. Apabila candle tersebut disusul oleh satu atau dua candle bearish dengan body besar, maka bisa jadi merupakan sinyal sell yang cukup solid.
  • Posisi body kecil di ujung atas pada candle bullish, berarti menandakan kekuatan buyer yang makin perkasa. Apabila candle tersebut disusul oleh satu atau dua candle bullish dengan body besar, maka bisa jadi merupakan sinyal buy yang cukup bagus.
  1. Memahami Posisi dan Formasi Candlestick

Nah, apakah Anda sudah memahami uraian tentang anatomi candlestick beserta membaca sinyal apa yang dimunculkan beradasarkan ukuran body dan sumbu di atas? Jika Anda merasa sudah memahaminya, cobalah buka platform trading akun demo, kemudian buat penilaian tentang kondisi yang terjadi saat ini pada pair-pair mayor. Masih bingung? Kalau begitu, coba perhatikan posisi dan formasi candlestick.

Secara umum, ada tiga posisi candlestick yang paling penting:

  • Candlestick yang terbentuk pada swing tertinggi dalam time frame tertentu.
  • Candlestick yang terbentuk pada swing terendah dalam time frame tertentu.
  • Candlestick yang terbentuk saat terjadinya konfluensi, yaitu kemunduran harga hingga mendekati level di mana titik resistance berpotensi untuk berubah menjadi support.
Baca Juga:   Cara Menentukan Titik Support dan Resistance

Anda tak benar-benar harus memerhatikan semua bentuk candle dalam stau grafik, melainkan cukup mencermati candle yang terbentuk pada ketiga posisi strategis ini saja.

Selanjutnya, pada posisi-posisi tersebut, perhatikan formasi candlestick apa yang terbentuk. Sebagai contoh, mari tengok tangkapan layar berikut ini:

Cara Membaca Candlestick yang Simple dan Benar saat forex trading

Pada gambar di atas, nampak Gravestone Doji dan Dark Could Cover yang terbentuk pada swing tertinggi. Selain itu, ada pula Dragonfly Doji yang terbentuk pada konfluensi.

Meskipun Anda tidak mengetahui persis nama-nama setiap formasi candle tersebut, Anda dapat menerjemahkannya dengan mudah. Perhatikan Gravestone Doji. Posisi body candle yang sangat rendah dengan sumbu atas sangat panjang menandakan bahwa kekuatan seller terakselerasi. Hal itu terbukti pada candle berikutnya yang menunjukkan body besar berwarna merah.

Perhatikan pula kluster candle kedua yang bernama Dark Cloud Cover. Di sini nampak energi buyer awalnya cukup kuat, tetapi kemudian terjadi sesuatu yang mengakibatkan seller mendadak berubah jadi lebih tangguh. Ini juga merupakan sinyal sell yang cukup signifikan.

Sebaliknya, Dragonfly Doji pada titik konfluensi menunjukkan body candle yang hampir menyamai sumbu atas, dengan sumbu bawah sangat panjang. Hal itu menandakan bahwa kekuatan buyer terakselerasi. Terbukti, pergerakan harga selanjutnya adalah bullish.

Nah, setelah menyimak ulasan ini, tentunya Anda sudah dapat memahami bagaimana cara membaca candlestick secara sederhana. Cobalah berlatih terus dengan meninjau grafik-grafik yang terbentuk di pasar. Meskipun awalnya membingungkan, niscaya makin lama Anda akan makin mahir.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 4.20 out of 5)
Loading...
Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Tinggalkan sebuah Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.