Setiap trader pemula boleh jadi belajar forex dari sumber berbeda-beda, mulai dari seminar atau training, buku, hingga artikel di internet. Namun, ada persamaan diantara semua trader, yaitu keinginan untuk menemukan broker forex yang aman.
Broker forex adalah fasilitator yang menghubungkan antara trader dengan pasar forex yang jaringannya mencakup juga pelaku pasar lainnya seperti bank-bank kelas dunia. Oleh karena itu, sebelum mulai berpikir mengenai sukses dalam trading, terlebih dahulu trader harus mendaftar ke broker unggulan dimana dana akan tersimpan dengan aman.
10 Daftar Broker Forex yang Aman dan Terpercaya Bagi Trader Pemula
Broker | Info | Regulation | Terima Trader US | Link Buka Akun |
---|---|---|---|---|
![]() | Spread: Mulai dari 0.2 Pip Leverage: 1:100 Min.Deposit: Rp 5.000.000 Demo Account: No | Buka Akun Baca Review |
Masalahnya, diantara ratusan broker yang eksis saat ini, belum tentu semuanya sesuai bagi trader pemula seperti Anda. Bahkan, kalau salah memercayai penipu, maka uang hasil jerih payah Anda bisa dicuri orang lain dengan mudah.
“Jadi, bagaimana caranya memilih broker forex yang aman?”
Nah, untuk memandu Anda dalam memilih broker forex yang aman dan cocok bagi pemula, ikutilah lima langkah berikut ini:
- Buat Daftar Ciri-ciri Broker Forex yang Cocok Bagi Anda
Untuk menyaring yang terbaik diantara banyak sekali broker forex, pertama-tama Anda harus tahu dulu broker seperti apa yang dicari. Trader pemula biasanya masih coba-coba dan belum tahu banyak mengenai trading, sehingga disarankan agar memulai dengan mencari broker yang memiliki ciri-ciri:
- Mengijinkan trader menggunakan sistem trading apapun.
- Deposit awal minimal kurang dari 500 Dolar.
- Memfasilitasi trading melalui platform Metatrader.
- Menawarkan leverage 1:100 atau lebih dari itu.
- Menyediakan jenis akun Nano, Mikro, atau Mini yang memungkinkan trader untuk bertransaksi dengan volume kurang dari 1 lot standar.
Dalam hal ciri-ciri broker yang cocok ini, Anda juga bisa menambahkan lagi apabila sudah punya sistem trading tertentu. Misalnya, jika Anda suka teknik scalping, maka broker harus memperbolehkan scalping dan menerapkan spread yang kecil. Atau apabila Anda ingin memakai robot trading, maka harus pula memastikan kecocokan fasilitas broker dengan Expert Advisor (EA) Robot yang Anda gunakan. Atau barangkali Anda seorang muslim yang ingin menghindari riba, maka akan membutuhkan broker forex yang menyediakan akun bebas swap (Swap-free). Pada dasarnya, daftar ciri-ciri broker yang cocok ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
- Buat Daftar Nama Broker
Berdasarkan berbagai ciri-ciri yang telah disusun sebelumnya, carilah rekomendasi broker dari berbagai sumber. Anda dapat bertanya pada kawan-kawan, forum trader, atau website tentang forex yang bonafid. Periksa situs broker yang direkomendasikan tadi, dan pastikan bahwa mereka benar-benar cocok dengan ciri-ciri yang diinginkan. Kumpulkan nama broker sebanyak-banyaknya, pokoknya asalkan cocok saja. Pada tahap berikutnya, kita akan menyortir lagi sehingga terpilih broker paling aman dan terbaik diantaranya.
- Periksa Apakah Broker Sudah Teregulasi (Memiliki Ijin Resmi)
Perlu Anda ketahui bahwa diantara berbagai broker yang ada di dunia ini, ada broker yang teregulasi dan tidak teregulasi. Diantara broker-broker teregulasi pun kualitas lembaga pembeli ijinnya berbeda-beda, ada yang ketat sekali dan ada yang biasa-biasa saja.
Pada dasarnya, trading di broker teregulasi ataupun tidak, sama-sama ada prospek untuk mendapatkan keuntungan. Namun, broker yang tidak teregulasi (tidak berijin) itu biasanya tidak jelas perusahaannya, alamatnya, dan operasional kerjanya. Jadi, jika mendaftar pada broker seperti ini, maka Anda tak punya tempat mengadu apabila uang Anda dibawa lari broker.
Di sisi lain, broker teregulasi sudah punya jaminan dari lembaga pemberi ijinnya, sehingga perusahaan, alamat, dan operasional kerja pun diketahui jelas. Walaupun tak ada jaminan kalau perusahaan broker takkan bangkrut, tetapi asalkan Anda memilih broker yang dinaungi oleh lembaga regulator berkualitas bagus maka keamanan dana Anda terjamin. Beberapa contoh regulator yang dianggap bagus di kancah internasional antara lain FCA/CFTC (Amerika Serikat), FCA (Inggris) dan ASIC (Australia). Sedangkan di Indonesia, broker forex biasanya diregulasi oleh BAPPEBTI.
Nah, berdasarkan pengetahuan ini, coba pilah-pilih lagi dalam daftar Anda, mana broker yang telah mengantongi ijin resmi dari lembaga bonafid.
- Periksa Reputasi Broker Di Kalangan Trader
Untuk broker-broker yang lolos penyaringan pada tahap ketiga, cobalah Anda lakukan pencarian namanya di Google atau forum trader seperti Forex Factory, Forex Peace Army, Kaskus (subforum forex) dan lain sebagainya. Biasanya, jika suatu broker itu cukup populer, maka akan muncul testimoni atau cerita-cerita pengalaman trader yang pernah atau masih bergabung dengan broker itu. Pengalaman mereka bisa jadi bagus, bisa juga jelek.
Dari testimoni yang sudah ada, pastikan:
- Proses setor (deposit) dan penarikan dana (withdrawal) benar-benar lancar.
- Eksekusi trading lancar, tidak sering terjadi requote dan slippage (harga yang tereksekusi saat open posisi berbeda dengan order trader).
- Spread sesuai dengan janji broker, tidak sering membesar pada kondisi normal.
Perlu Anda ketahui, masalah dalam eksekusi trading dan spread bisa terjadi pada broker mana saja, karena kendala teknis saat pasar heboh merespon rilis berita penting hingga platform trading macet. Namun, jika berulang kali terjadi, bahkan saat tak ada event apapun, berarti broker itu bermasalah dan perlu dihapus dari daftar Anda.
Lebih parah lagi jika broker ternyata sering mangkir (menolak) membayar trader atau suka memotong dana yang ditarik trader dengan berbagai alasan. Sebaiknya, hindari broker semacam ini. Juga, tak perlu malu-malu berdiskusi dengan sesama trader yang lebih berpengalaman, apabila Anda bingung melihat bermacam-macam istilah yang muncul di testimoni broker.
- Menguji Fasilitas Trading yang Disediakan Broker
Seusai tahap keempat, berapa banyak nama broker yang masih ada dalam daftar? Jika hanya ada satu, maka segeralah membuka akun trading pada broker itu, dengan tujuan untuk menguji kehandalan layanannya terlebih dahulu. Apabila tak ada sama sekali yang tersisa, coba pilih salah satu diantara broker yang teregulasi dan “dosa”-nya paling sedikit, untuk diuji.
Dalam rangka menguji fasilitas trading ini, sebaiknya trader pemula membuka akun demo terlebih dahulu. Dengan akun demo, Anda bisa trading pada kondisi pasar nyata, tetapi tanpa melakukan deposit dana terlebih dahulu, karena hanya trading menggunakan uang virtual yang disediakan broker dan dapat diisi ulang. Namun, jika Anda ingin langsung menguji fasilitas trading riil, maka dapat pula langsung membuka Live Account (Real Account).
Pendaftaran akun demo dan akun riil sangat mirip, sama-sama bisa dilakukan hanya dengan mengisi formulir secara online saja. Perbedaannya, untuk pembukaan akun riil akan membutuhkan pula verifikasi dokumen, sehingga Anda harus menyiapkan copy (scan) identitas diri (KTP, SIM, Paspor) dan scan halaman depan buku tabungan.
Satu hal yang perlu Anda ingat: setelah pendaftaran dan verifikasi akun riil selesai, jangan anggap pencarian Anda untuk menemukan broker yang aman itu sudah selesai. Semua pengetahuan Anda tentang broker tersebut sejauh ini baru bersumber dari orang lain. Nah, sekarang giliran membuktikan sendiri apakah broker benar-benar aman dan terpercaya. Caranya:
- Saat pertama kali membuka akun trading forex, jangan lakukan deposit terlalu besar hingga lebih dari 500 USD.
- Selama pendaftaran hingga trading, cek apakah Help Support (CS) tanggap membantu Anda atau tidak.
- Setelah Anda memperoleh profit sebesar 50-100 USD atau jumlah lain yang cocok dengan minimal penarikan dana di broker tersebut, segera tarik. Cek apakah proses withdrawal lancar atau terhambat, serta berapa lama waktunya.
Jika semuanya oke, maka selamat! Anda telah mendapatkan broker yang aman dan terpercaya sebagai mitra trading Anda.
Silahkan beri rating artikel ini: