Broker Forex Terbaik dan Terpercaya untuk Trader Lokal Indonesia

Bergelut dalam memilih broker forex yang aman dan bagus memang gampang-gampang susah. Seiring perkembangan pasar forex, sudah dipastikan jumlah broker forex juga semakin banyak. Hal ini otomatis akan mempersulit Anda untuk memilih broker forex yang terbaik, apalagi terpercaya.

Memilih broker forex yang tepat butuh strategi dan cara trading forex yang tepat pula. Bagaimanakah cara memilih broker forex terbaik?

Anda sebagai investor harus menganalisa tujuan investasi, jumlah dana yang akan diinvestasikan, jenis trading, jangka waktu kegiatan trading, strategi yang akan digunakan, dan juga pertimbangan toleransi risiko.

Broker forex yang akan membantu mengeksekusi perdagangan forex. Keuntungan yang diterima broker forex adalah melalui selisih antara bid dan ask, juga dari komisi atau biaya pada layanan mereka.

Rekomendasi Broker Forex Indonesia 2023 Teregulasi BAPPEBTI

BrokerInfoRegulationTerima Trader USLink Buka Akun
Monex Investindo Futures (MIFX.com)Spread: Mulai dari 0.2 Pip
Leverage: 1:100
Min.Deposit: Rp 5.000.000
Demo Account: No
BAPPEBTIBuka Akun Baca Review

Lebih Lengkap tentang Broker Forex atau Pialang Berjangka yang Teregulasi BAPPEBTI, kunjungi https://bappebti.go.id/pialang_berjangka

Hal-hal yang bisa Anda lakukan sebelum memilih Broker Forex Terbaik

Broker Forex Terbaik dan Terpercaya untuk Trader Lokal Indonesia

1. Lakukanlah sejumlah riset

Hanya membaca ulasan broker berdasarkan rating bintang saja tidaklah menjamin.
Pertama, Anda harus menetapkan kriteria dan hal-hal yang perlu diharapkan dari suatu broker, dan apa yang Anda inginkan dari bisnis ini. Kemudian lakukan riset Anda sendiri.
Untuk mendukung riset Anda, Anda bisa membuat daftar pertanyaan untuk diajukan kepada calon broker forex Anda, antara lain:

– Currency pairs (asangan mata uang) apa yang akan Anda perdagangkan?
– Berapa spreads yang cocok bagi Anda (tetap, berubah, berapa pips)?
– Apakah Anda mau membayar komisi untuk trading forex?
– Tipe akun seperti apa yang akan Anda gunakan untuk investasi minimal (ukuran account)?
– Berapa l-everage yang Anda butuhkan?
– Alat Indikator apa yang Anda butuhkan untuk menjalankan trading?
– Platform trading apa yang dibutuhkan?
– Apakah Anda Scalper?
– Apakah Anda pemain Hedging?
– Apakah Anda butuh Trailing Stop?
– Apakah Anda butuh fitur eksekusi “one-click-trading” atau EA robots?
– Apakah Anda ingin fitur mobile trading?
– Apakah Anda peduli untuk memilih broker ECN / STP / Dealing Desk?
– Apakah Anda peduli tentang reputasi broker forex?
– Dengan cara apa Anda mengirim / menerima dana transfer (wire transfer, Skrill, Neteller, Paypal, credit card..dll)?
– Berapa banyak yang Anda siap untuk membayar biaya transfer menerima/membayar dana (deposit, withdraw)?
– Seberapa banyak kesiapan Anda menerima risiko kehilangan dana jika terjadi kerugian?

2. Pastikan broker forex terdaftar secara legal

Anda tidak akan menyerahkan uang dalam jumlah besar kepada orang yang hanya mengaku bahwa dirinya adalah sah/terdaftar secara legal.
Pastikan Anda memeriksa dan menganalisa broker forex tersebut pada badan-badan hukum bersangkutan. Di Indonesia, Anda bisa memeriksanya ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

3. Memudahkan setor dan tarik dana

Tidak ada alasan bagi broker forex untuk mempersulit Anda dalam menarik dana. Broker yang baik akan mengusahakan agar Anda dapt semudah mungkin melakukan setor atau tarik dana.

4. Analisa platform

Dalam online trading forex, platform trading menjadi salah satu faktor penting dalam mencari broker forex terbaik, karena mayoritas aktivitas trading dilaksanakan melalui platform trading yang disediakan oleh broker forex.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mencoba platform trading forex dari broker adalah:

– Apakah fitur-fitur yang disediakan dapat Anda gunakan dengan optimal atau tidak?
– Apakah disediakan informasi rekening? Ini memungkinkan Anda melacak dan mengelola transaksi trading secara efisien.
– Apakah disediakan charting tools (grafik harga) yang mudah dipahami?
– Dan apakah disediakan informasi lain yang dibutuhkan dalam trading Anda?

5. Pemenuhan Order (Eksekusi Order)

Broker forex punya kewajiban memenuhi order klien pada harga terbaik. Pada saat pasar berada dalam keadaan normal (normal likuiditas, tidak ada berita penting yang disiarkan, atau kejadian besar), tidak ada alasan bagi broker forex untuk tidak memenuhi order klien pada, atau setidaknya mendekati, harga pasar yang terlihat pada saat klien menekan tombol ‘beli’ atau ‘jual’ di komputer mereka.

Selain beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memilih broker forex terbaik, berikut adalah tips memilih broker forex yang asli dan terpercaya.

1. Memperbolehkan segala macam teknik trading, termasuk scalping, martingale, dll;
2. Memperbolehkan hedging atau locking;
3. Tidak memperbolehkan transfer dengan pihak ke 3, karena faktor keamanan dan legalitas money laundry (transfer harus dengan Bank Transfer langsung ditujukan ke perusahaan pialang yang bersangkutan, TIDAK BOLEH dengan media tidak legal seperti Voucher dan titip transfer dengan perorangan atau beda nama);
4. Leverage yang disediakan mulai dari 1:100. Idealnya adalah 1:200 atau max 1:400. Jangan lebih seperti 1:1000 karena itu justru akan meledakkan account trading Anda.
5. Ketahui lama berdirinya perusahaan broker tersebut. Minimum harus diatas 5 tahun.

Dengan melakukan trading forex, Anda sudah mempertaruhkan dana investasi yang tidak sedikit. Semakin besar imbal hasil, risiko pun semakin besar.

Maka bijaksanalah dalam memilih broker forex dan perusahaan perdagangan forex. Ingat, pilihlah broker forex dengan reputasi yang baik, dan jangan percaya dengan rating, awards dan sejenisnya yang menunjukkan mereka adalah broker terbaik. Kecuali yang memberi rating adalah lembaga yang benar-benar bisa dipercaya seperti Forbes, Fortune, INC, Barons, Deloitte. Diluar lembaga itu sebaiknya jangan.

Mengenal Tipe Broker Forex

Tahukah Anda, ada berapa banyak broker forex di dunia ini? Menurut sebuah riset oleh FinanceFeeds pada tahun 2016, ada 1,231 broker forex berbasis Metatrader di seluruh dunia. Banyaknya jumlah broker forex tentu membuat trader kebingungan memilih. Broker mana yang terbaik? Mana yang bagus untuk pemula? Mana pula yang paling bisa dipercaya? Memilih broker itu sebenarnya mudah saja jika Anda telah memahami aneka tipe broker forex dan mampu membandingkan layanan yang mereka sajikan.

Dilihat dari cara kerja sistemnya, ada dua tipe broker forex, yaitu broker dengan Dealing Desk (DD) dan tanpa Dealing Desk (NDD). Broker DD juga sering dijuluki broker bandar (Market Maker). Sedangkan, broker tipe NDD (bukan bandar) dapat digolongkan menjadi dua lagi, yakni Electronic Communication Network (ECN) dan Straight Through Processing (STP). Selain itu, ada pula broker forex yang menyediakan fasilitas DD dan NDD sekaligus, sehingga dijuluki broker Hybrid. Apa yang menandai perbedaan antar tipe broker forex ini? Mari simak ulasannya bersama-sama.

  • Broker dengan Dealing Desk (DD)

Broker DD bekerja dengan memposisikan diri sebagai counterparty dalam setiap transaksi trader dan mendapatkan keuntungan dari spread. Semua order trader akan masuk ke meja broker (Dealing Desk). Dapat dikatakan bahwa mereka “menciptakan pasar” sendiri, kemudian bertindak sebagai penjual maupun pembeli dalam pasar tersebut. Sistem ini sebenarnya lazim di kalangan bank-bank dan penyedia likuiditas besar, sehingga statusnya tetap legal. Namun, akan menjadi masalah ketika broker DD tidak teregulasi oleh sebuah lembaga pemerintah resmi, karena mereka bisa saja tergoda untuk memanipulasi harga agar trader merugi. Broker DD tak teregulasi yang sering memanipulasi harga ini disebut juga dengan istilah “Bucket Shop”.

tipe broker forex

Broker DD yang bonafide memiliki sejumlah keunggulan tersendiri. Beberapa ciri khas tipe broker forex ini antara lain:

  • Menawarkan eksekusi instan (instant execution).
  • Mampu menyediakan akun trading dengan syarat modal minimal sangat rendah.
  • Mampu menyediakan akun trading dengan ukuran lot sangat rendah seperti akun nano atau akun sen.
  • Mampu menyediakan beragam fasilitas di luar kewajaran seperti leverage hingga 1:1000 atau lebih tinggi lagi, fitur spread tetap (fixed spread), spread nol (zero spread), dan beragam promosi menarik.

Broker DD bisa menjadi pilihan bagi trader, jika mereka telah mengantongi ijin dari badan regulator yang kredibel, seperti NFA/CFTC Amerika Serikat, FCA Inggris, JFSA Jepang, dan ASIC Australia. Faktanya, beberapa broker terpopuler di dunia merupakan broker DD. Akan tetapi, trader perlu mewaspadai broker DD yang tak berijin atau hanya memiliki lisensi dari badan regulator tak terkenal.

Broker DD yang ijinnya jelek (Bucket Shop) dikenal mampu melakukan rekayasa seperti requote harga, stop loss hunting, dan server sering macet. Broker Bucket Shop juga kemungkinan mangkir melunasi penarikan dana trader dengan berbagai alasan, mulai dari menunda pembayaran hingga lebih dari dua pekan, memotong keuntungan trader, dan lain sebagainya. Pada awalnya, trader mungkin tertarik mendaftar ke broker Bucket Shop karena iming-iming bonus menggiurkan. Namun, pada akhirnya perolehan bonus itu bisa jadi lebih rendah ketimbang kerugian yang dihadapi gegara manipulasi broker.

  • Broker tanpa Dealing Desk (NDD)

Sesuai namanya, order trader yang masuk ke broker NDD tidak akan masuk ke meja broker, melainkan disalurkan ke pihak lain. Tipe broker forex NDD bekerja layaknya perantara antara trader dengan jaringan pasar interbank tempat terjadinya jual-beli forex. Broker NDD biasanya tidak memasang posisi melawan trader, sehingga keuntungan mereka utamanya bersumber dari mark-up spread dan komisi trading saja.

2. Broker Forex tanpa Dealing Desk (NDD)

Broker NDD bisa digolongkan lagi menjadi dua berdasarkan caranya mengoper order trader ke pihak lain:

  • Broker STP: Broker STP mengoper order trader ke sebuah “liquidity pool” yang terdiri dari banyak lembaga keuangan penyedia likuiditas (seperti bank-bank internasional, Hedge Funds, Prime Brokers, dll). Order trader akan dieksekusi berdasarkan posisi harga terbaik yang tersedia dalam “liquidity pool” tersebut.
  • Broker ECN: Broker ECN mengoper order trader ke jaringan bank-bank internasional dan penyedia likuiditas (liquidity provider) lain yang telah dibangunnya, sehingga order trader nantinya akan dijalankan sesuai dengan harga terbaik yang muncul di pasar tersebut.

Sepintas, keduanya mirip. Namun, broker ECN lebih transparan dibandingkan broker STP, karena semua trader ECN bisa melihat langsung posisi buy dan sell pemain pasar yang lain (disebut juga Depth of Market/DoM). Sedangkan broker STP tidak bisa menyediakan tampilan DoM, sehingga tak sedikit pula broker Bucket Shop berkedok STP.

Bagaimana dengan jenis akun, leverage, dan spread? Broker STP mirip dengan broker DD, karena sama-sama bisa memberikan leverage tinggi, jenis akun yang lebih variatif, dan bahkan fasilitas bebas komisi (free commission). Bagus atau tidaknya broker STP akan tergantung pada berapa banyak penyedia likuiditas yang tergabung dalam “liquidity pool”-nya. Jika hanya tersedia satu penyedia likuiditas saja, maka hampir tak ada bedanya broker STP ini dengan Market Maker.

Broker ECN umumnya memiliki aturan lebih ketat, karena terhubung dengan lebih banyak penyedia likuiditas. Leverage di broker ECN biasanya hanya mencapai maksimal 1:200, dengan syarat modal awal minimal USD200-500, dan beban komisi cukup tinggi. Keuntungannya, trader ECN dapat menyaksikan DoM dan menikmati spread sangat ketat (hingga 0 pip atau bahkan spread negatif).

  • Broker Hybrid

Mayoritas broker forex saat ini termasuk tipe Hybrid. Apa artinya? Artinya, mereka menerapkan semua sistem kerja, baik DD maupun NDD (STP/ECN). Hal ini bisa dilakukan karena satu broker menawarkan banyak jenis akun trading kepada trader. Setiap jenis akun bisa menerapkan sistem berbeda. Jadi, trader lah yang harus bersikap lebih teliti saat membuka akun di suatu broker.

broker trading forex

Misalnya ada suatu broker Hybrid menawarkan tiga jenis akun, yaitu akun sen, akun standar, dan akun ECN. Dalam situasi ini, dapat ditebak bahwa akun sen menerapkan sistem DD (Instant Execution), sedangkan akun standar dan akun ECN bersistem NDD (Market Execution). Lebih lanjut, akun standar bisa menerapkan sistem STP, sedangkan akun ECN bersistem ECN.

Kebanyakan broker forex masa kini telah bersikap transparan mengenai sistem kerja apa yang digunakannya dan penyedia likuiditas mana saja yang terhubung dengannya. Apabila infonya belum tersedia di website resmi broker, maka trader bisa menanyakan langsung kepada Customer Service (layanan pelanggan) mengenai apakah broker termasuk DD atau NDD, apakah suatu akun trading dilaksanakan dengan instant execution atau market execution, dan seterusnya.

Terlepas dari sistem kerja apa yang diterapkan oleh broker, satu hal yang wajib diperhatikan oleh trader adalah status perijinan broker forex. Broker yang perijinannya jelek bisa saja mengklaim dirinya STP ataupun ECN, padahal nyatanya Bucket Shop. Sebaliknya, tipe broker forex apapun yang perijinannya lengkap dan kredibilitasnya bagus, maka lebih bisa dipercaya. Prioritaskanlah untuk memilih broker forex yang regulatornya berasal dari suatu negara terkenal di dunia, bukan dari kawasan antah berantah yang bahkan Anda tak tahu lokasinya.

Kenapa Harus Trading Di Broker Forex yang Teregulasi ?

Pernahkah Anda mendengar promosi forex yang menjanjikan keuntungan luar biasa, hingga 20%, 30%, atau bahkan 100% dalam waktu singkat? Pendaftaran mudah, keuntungan raksasa, siapa yang tidak mau!? Namun, jika Anda menilik secara lebih teliti, maka pasti akan menemukan bahwa promosi-promosi semacam itu dibuat oleh broker forex yang tidak teregulasi. Mereka mudah membagikan janji-janji manis, karena tak terikat secara hukum untuk memenuhinya. Seandainya mereka membawa lari uang Anda sekalipun, takkan ada konsekuensi hukum bagi mereka.

Broker forex yang teregulasi tidak bisa menawarkan iming-iming menggiurkan seperti itu, karena ada badan khusus yang mengawasi operasionalnya. Bonus yang ditawarkan oleh broker forex teregulasi jarang sekali berupa uang tunai, melainkan lebih sering bersifat non-material, seperti training atau edukasi gratis, sewa VPS gratis, dan sinyal trading gratis. Broker forex yang teregulasi bahkan tidak diperbolehkan untuk menjanjikan keuntungan berlipatganda, karena selalu ada risiko dibalik setiap aktivitas investasi dan trading.

Meski demikian, Anda sebaiknya tetap memilih broker forex yang teregulasi. Mengapa demikian? Nggak ada bonus uang, nggak ada jaminan untung, apa bagusnya broker seperti itu? Perlu diketahui, broker forex yang teregulasi memiliki legalitas usaha. Kemanan dana Anda akan lebih terjamin, dan Anda juga mendapatkan perlindungan seandainya ada oknum broker yang melakukan tindak tercela. Untuk memahami alasan selengkapnya, simaklah tiga (3) alasan kenapa harus trading di broker forex yang teregulasi berikut ini:

  • Legalitas Broker Terjamin Secara Hukum

Mari ibaratkan Anda ingin menyimpan uang di bank, maka Anda pasti akan datang ke mencari tahu reputasi bank, datang ke kantor bank tersebut, kemudian baru membuka rekening tabungan di sana. Sebuah bank yang kredibel pasti memiliki reputasi yang baik dan alamat kantor yang jelas. Hal yang sama berlaku saat Anda akan mendaftar ke suatu broker forex, walaupun Anda akan mendaftar secara online dan tidak datang langsung ke kantornya.

forex broker teregulasi terbaik

Sebuah broker forex dikatakan telah teregulasi jika sudah memiliki ijin resmi, sehingga usahanya pasti legal dan alamatnya jelas. Regulator juga akan senantiasa memantau aktivitas broker tersebut. Apabila broker forex tersebut melakukan tindakan tercela atau memiliki reputasi tak sedap, regulator pasti akan melakukan investigasi, kemudian mengenakan sanksi atau denda. Hukuman paling berat bisa sampai mencabut ijin broker dan menyeretnya ke pengadilan.

Broker forex yang teregulasi juga harus menyediakan alur penyelesaian sengketa yang jelas bagi trader. Umpama Anda menemui ada masalah dengan Account Manager atau platform trading, maka internal perusahaan harus dapat menyelesaikannya dengan cepat. Ketika Anda merasa tak puas, maka dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa ke regulator agar dimediasi atau dilakukan investigasi.

Jaminan hukum seperti itu takkan dinikmati oleh trader di broker yang tidak teregulasi. Jangankan memiliki ijin resmi, alamat kantor broker yang tak teregulasi saja umumnya berlokasi di negara antah-berantah atau sekedar PO BOX yang tidak jelas kepemilikannya. Sekalipun mereka mencantumkan suatu alamat tertentu di negara ternama, alamat itu boleh jadi palsu dan kantornya tidak benar-benar berada di lokasi tersebut. Ketika terjadi masalah, polisi tidak akan bisa membantu Anda, karena para penipu berkedok broker itu sudah melarikan diri dan tak ada jejak yang bisa diusut.

  • Keamanan Dana Trader

Saat menyimpan dana di bank maupun berinvestasi lewat broker, satu hal yang perlu Anda lakukan adalah menjamin agar dana Anda tidak disalahgunakan oleh bank atau broker. Bagaimana caranya? Hanya ada satu cara saja, yaitu dengan memastikan Anda hanya mendaftar ke broker forex yang teregulasi secara resmi.

Regulator forex di belahan dunia manapun pasti mengharuskan broker untuk menyimpan dana trader dalam rekening terpisah dari rekening perusahaan broker. Hal ini dikenal dengan istilah “Segregated Account”. Dana trader yang disetorkan ke Segregated Account akan disimpan di bawah pengawasan bank kustodian, sehingga broker forex tidak bisa membawa lari dana trader seenaknya.

Jaminan keamanan dana seperti ini tidak akan bisa disediakan oleh broker forex yang tidak teregulasi. Meskipun seandainya broker itu mengklaim bahwa semua dana trader disimpan di Segregated Account, tak ada yang bisa menjamin kebenarannya, karena sekedar pernyataan sepihak tanpa bukti maupun klarifikasi pihak lain sama sekali.

forex broker terpercaya yang teregulasi resmi

  • Operasional Broker Diawasi oleh Regulator

Setelah menyetorkan modal trading ke broker forex, Anda akan mulai melakukan analisis dan aktivitas jual beli melalui platform trading yang diberikan oleh broker. Broker forex yang tidak teregulasi bisa saja mengutak-atik platform tersebut untuk mencegah Anda menang, atau bahkan merekayasa alasan untuk memotong keuntungan Anda. Namun, broker forex teregulasi akan mendapatkan sanksi dari regulator, jika mereka berani melakukan manuver seperti itu.

Regulator menuntut broker forex untuk membuat laporan secara rutin, atau melakukan inspeksi mendadak atas aktivitas operasional mereka. Dengan demikian, kejanggalan dalam operasional mereka dapat diinvestigasi meski tak ada tuntutan dari trader. Banyak contoh kasus seperti ini. Salah satunya, ada broker teregulasi AS yang ketahuan tak membayar swap kepada trader-nya, sehingga dikenai sanksi oleh CFTC (regulator forex di AS) dan diperintahkan untuk membayarkan swap terhutang kepada trader. Sebelum munculnya kasus tersebut, tak ada seorangpun trader-nya yang merasa dicurangi, karena intrik-intrik berlangsung di balik layar.

Di bawah pengawasan regulator, broker forex juga tidak akan diperbolehkan untuk membuat promosi menyesatkan. Beberapa regulator bahkan mengharuskan broker untuk memasang peringatan risiko (disclaimer) dalam aktivitas pemasarannya. Mengapa broker harus memberitahukan disclaimer dan tak boleh bikin promosi menyesatkan? Aktivitas investasi dan trading forex merupakan kegiatan berisiko tinggi dimana Anda bisa memperoleh keuntungan besar ataupun menanggung kerugian besar. Unsur ketidakpastian ini perlu dipahami oleh trader agar tidak terjebak oleh iming-iming menyesatkan.

Nah, setelah mengetahui ketiga alasan untuk trading di broker forex yang teregulasi ini, apakah Anda masih tertarik pada promo broker abal-abal!? Di dunia investasi, setiap orang menanggung risikonya sendiri. Sah-sah saja jika Anda tetap bersikeras ingin mendaftar ke broker yang tak teregulasi. Namun, hanya broker forex yang teregulasi saja yang bisa menyediakan jaminan hukum, jaminan keamanan, dan kelancaran trading.

Baca Juga Artikel Seputar Broker Forex

Beri nilai pada halaman ini:

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 4.00 out of 5)

Loading...

Klik icon-icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini
DISCLAIMER :
  • Segala Informasi dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.
  • Semua Artikel/Materi yang dihadirkan untuk tujuan edukasi.
  • Analisa.Forex Tidak mengajak ataupun mengharuskan untuk bertrading forex. forex, CFD, komoditas trading adalah beresiko tinggi, segala keputusan dan kerugian adalah tanggung jawab Anda (pengunjung/pembaca) sendiri.
  • Tidak menjamin kualitas ataupun kredibilitas atas link ke luar(pihak ketiga) berupa iklan berbayar, broker review, robot/EA, dsb.
  • Artikel/tulisan di web analisa.forex, boleh dijadikan di copy paste di situs lain, namun berdasarkan etika harus mencantumkan link balik ke situs analisa.forex
Peringatan Resiko : Trading Forex adalah salah satu bisnis online yang beresiko tinggi, jika anda memutuskan untuk menggelutinya pastikan anda berlatih dahulu dengan akun demo atau mencoba trading forex tanpa modal agar memahami betul seluk belum dunia trading online.