Investasi saat ini semakin populer di kalangan kaum pemilik modal besar maupun pas-pasan. Banyak pilihan investasi yang tersedia; di antaranya adalah reksadana. Namun, sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis ini, hal pertama yang perlu anda tanyakan dan anda jawab adalah: apa itu reksadana ? Bagaimana keuntungan dan resikonya? Bagaimana cara membelinya? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.
Reksadana dan Cara Kerjanya

Image Source By Aria.bapepam.go.id/reksadana/
Secara sederhana, pengertian reksadana adalah sarana untuk mengelola dana dari investor. Dana ini dikumpulkan oleh manajer investasi yang telah diberi wewenang oleh badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga (Bapepam-LK) untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal. Walaupun manajer investasi mendapatkan dana dari investor, ia tidak menyimpan dana investor maupun nasabah sendiri. Dana yang ada disimpan di Bank Kustodian yang merupakan lembaga pengamanan asset keuangan, termasuk dalamnya reksadana.
Nah, setelah mengetahui apa itu reksadana secara singkat, hal berikutnya yang perlu anda pahami adalah cara kerjanya. Pengetahuan tentang cara kerja ini akan menghindari anda dari resiko penipuan berkedok investasi reksadana (RD). Untuk memahami bagaimana cara kerja investasi ini, sebaiknya perhatikan ilustrasi berikut:
Pada tahap awal, seorang manajer investasi (MI) bekerja untuk menemukan sponsor sebagai pemberi dana talangan pertama. Misalnya, MI mendapatkan dana sponsor sebesar Rp. 1 trilun; dana ini kemudian dibagi menjadi Unit Penyertaan (UP) senilai Rp. 1.000 per unitnya. UP inilah yang kemudian dijual kepada investor/masyarakat. Untuk Rp. 1 triliun, berarti terdapat sebanyak 1 milyar UP (Rp. 1 triliun/Rp. 1.000 = 1 Milyar UP).
Lalu….bagaimana investor bisa mendapatkan keuntungan?
Anggap saja dalam waktu satu bulan, MI memanfaatkan dana tersebut untuk reksadana saham di perusahaan asuransi, dan mendapatkan profit sebesar Rp. 40 Milyar, berarti total dana sekarang bertambah menjadi Rp. 1,04 triliun (Rp 1 triliun + Rp. 40 M)., atau sama dengan 4%. Berarti untuk setiap UP, seorang investor mendapat keuntungan sebesar Rp. 40 (4% x Rp. 1.000). Kedengarannya kecil bukan? Namun, jika anda bisa berinvestasi awal sebesar Rp. 1 juta saja, maka dalam sebulan anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 40.000. Angka ini pastinya lebih besar dari bunga bank, yang hanya mencapai 6 hingga 10% per tahun.
Selain mengumpulkan dana dari investor maupun nasabah, manajer investasi juga bertugas untuk membantu nasabah dalam membuat keputusan investasi, menyelesaikan transaksi, merealisasikan untung dan ruginya, manajemen resiko, membukukan bunga yang diterimanya ke dalam Nilai Aktiva Bersih reksadana tersebut. Ia juga menginvestasikan dana yang didapatnya menjadi surat berharga atau portofolio efek untuk selanjutnya dikelola secara profesional.
Keuntungan Berinvestasi Reksadana
Reksadana memberikan peluang profit yang cukup menggiurkan bagi investor. Berikut adalah beberapa keuntungannya :
- Tidak membutuhkan biaya yang mahal; cukup dengan biaya awal sekitar Rp.1 juta rupiah anda sudah dapat membeli reksadana. Setelah itu, anda dapat berinvestasi rutin hanya dengan Rp.250 ribu. Jika kita memiliki tabungan atau deposito, kita perlu menaruh dana yang cukup besar untuk mendapatkan bunga. Demikian juga dengan investasi emas dan property, yang membutuhkan modal awal lebih besar lagi. Selain itu, dibutuhkan dana sekitar Rp.25 juta bila anda ingin bermain di pasar modal secara langsung. Sangat signifikan bukan perbedaannya? Oleh sebab itu, reksadana merupakan investasi dengan dana yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.
- Fleksibel dan memiliki likuiditas tinggi; reksadana menjamin fleksibilitas bagi investor. Artinya, seorang investor reksadana bisa membeli dan menjual kapan saja. Selain itu, sebagian investor juga memilih reksadana karena likuiditasnya, meskipun tentunya masih kalah dibanding tabungan. Likuiditas yang tinggi artinya proses pencairannya tidak memakan waktu yang lama. Cukup dengan waktu 3 hari dari pengajuan, dana pun sudah cair.
- Praktis; reksadana bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti bank, agen, atau perusahaan manajer investasi. Selain itu, investor juga tidak dipusingkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan biaya atau pajak. Profit yang didapatkan adalah nilai bersih; artinya, pajak atau biaya-biaya sudah dipotong.
- Portofolio lebih efektif; dana yang terkumpul dari banyak investor merupakan dana yang massif sehingga diversifikasi portofolio dapat berjalan dengan efektif. Diversifikasi sendiri merupakan elemen penting dalam kinerja investasi sehingga apabila diversifikasi portofolio dapat berjalan baik, tentu kentungan juga semakin besar. Investor individu dengan dana terbatas pun dapat turut menikmati diversifikasi karena berinvestasi di reksadana. Tanpa reksadana, investor dengan dana terbatas tidak akan menikmati diversifikasi. Melihat keuntungan di atas tentu anda jangan ragu lagi untuk berinvestasi dengan reksadana.
Selain pengertian reksadana dan keuntungan di atas, investasi ini juga diminati karena mudah diakses oleh siapa saja. Informasi bisa diakses secara terbuka investor, karena perusahaan manajer investasi atau bank biasanya memiliki website yang menyajikan informasi yang lengkap tentang progress investasi nasabah.
Resiko Berinvestasi Reksadana
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang cukup aman, terutama bagi anda yang tidak begitu menyukai manuver beresiko tinggi atau tidak ingin bermain secara langsung di pasar modal. Namun, setiap investasi tentunya memiliki resiko; demikian juga dengan danareksa. Selain mengenali apa itu reksadana serta keuntungannya, maka anda juga mesti mengetahui resikonya, sehingga bisa mengambil langkah manajemen resiko secara tepat. Berikut adalah beberapa resiko dari investasi danareksa:
- Tidak ada tarif atau target profit yang pasti setiap bulannya. Profitabilitas investasi danareksa sangat tergantung kepada dinamika pasar modal. jadi, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pembagian dividen, keuntungan, maupun kenaikan modal tetap setiap bulannya. Faktor kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, politik, sosial, suku bunga, peperangan, atau bencana alam dapat mempengaruhi dinamika pasar modal, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat profit yang diterima investor.
- Resiko terkait manajer investasi; kinerja danareksa ini sangat dipengaruhi oleh keahlian, pengalaman, pengetahuan, serta proses yang diterapkan oleh manajer investasi. Ialah yang memegang peranan kinerja reksadana ini sehingga kekurangan sedikit apapun dapat berdampak buruk pada kinerja reksadana sehingga menyebabkan kerugian pihak investor.
- Resiko kredit; selain kemampuan manajer investasi dalam mengelola dana, keuntungan reksadana juga dipengaruhi oleh dinamika kredit. Artinya, jika dana investasi digunakan untuk membiayai suatu perusahaan, katakanlah asuransi, dan perusahaan investasi tersebut tidak bisa membayar hutangnya (wanprestasi), maka ada kemungkinan jumlah Unit Penyertaan UP akan berkurang, dan hasil yang dinikmati investor pada akhirnya akan berkurang.
Tips memulai investasi reksadana
Memahami pengertian reksadana, cara kerja, keuntungan, dan resikonya bukan berarti anak sudah benar-benar siap menjadi seorang investor. Sebelum anda benar-benar terjun menggeluti investasi ini, anda memerlukan tips dan trik khusus, terutama jika anda adalah pemain baru di dunia danareksa. Salah satunya adalah mencari manajer investasi yang terpercaya. Carilah MI yang sudah dikenal memiliki reputasi baik, dan jangan terpengaruh oleh agen investasi yang menjanjikan profit besar tanpa menjelaskan resikonya. Sebagai pemula, mulailah dengan investasi yang relatif kecil dan menambahnya secara bertahap. Jangan menginvestasikan semua uang anda di satu MI saja. Jika MI tersebut gagal, maka anda akan kehilangan seluruh dana investasi. Selamat mencoba!
Silahkan beri rating untuk artikel ini: