Dampak resesi global nampaknya semakin terlihat di kawasan Amerika dan sekitarnya. Hal ini terlihat dalam kacaunya dunia perbankan di Amerika yang kini mengalami krisis.
Menariknya, pada saat Amerika dilanda krisis perbankan, dominasi BTC melesat tak terkendali. Dominasi Bitcoin ini mulai nampak terlihat pada saat bank-bank di Amerika mengalami pergolakan.
Terhitung sejak memasuki bulan Maret, dominasi BTC telah melesat hingga 42 persen jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Catatkan Rekor
Rekor ini tercatat menjadi level tertinggi selama 22 bulan dengan rasio mendekati angka 49 persen. Ini artinya, resiliensi mata uang kripto untuk pasar lebih luas masih terjaga.
Pada saat yang sama, upaya replikasi kinerja yang dilakukan ETF perbankan regional S&P SPDR pada indeks bank-bank regional Amerika justru mencatatkan penurunan sebesar 35 persen.
Kondisi ini semakin mengkhawatirkan ketika tiga bank besar Amerika, Signature Bank (SBNY), Silicon Valley Bank (SVB), dan Silvergate Bank (SI) mengalami kegagalan.
Kegagalan dari ketiga bank besar di Amerika tersebut membuat para pengamat dilanda kekhawatiran yang makin besar terhadap masa depan mata uang dolar.
Kendati kondisi perbankan di Amerika terlihat mengalami keterpurukan, namun Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve mengatakan jika kondisi perbankan di Amerika masih sehat dan tangguh.
Disisi lain, Federal Reserve (Fed) telah menaikkan suku bunga acuan menjadi sebesar 25 basis poin. Hal ini pun dipercaya akan membuka potensi jeda bulan Juni mendatang.***